
Kuasa Hukum Penculik Bank BUMN Minta Maaf, Ungkap Kronologi Kematian Korban
Adrianus, kuasa hukum para tersangka penculik Muhammad Ilham Prayoga (MIP), Kepala Cabang Bank BUMN, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. Ia mengklaim kliennya—RS, AT, RW, dan RAH—tidak menyangka aksi mereka akan berujung pada kematian.
“Tak Ada Niat Membunuh”
“Seandainya mereka tahu ini akan berakhir fatal, pasti menolak. Sebagai orang beragama, khususnya kami yang Katolik, tentu tak mau terlibat dalam hal seperti ini,” kata Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (26/8/2025).
Keempat tersangka mengaku panik saat diperintahkan membuang jenazah Ilham di persawahan Nagasari, Bekasi. Padahal, awalnya mereka hanya ditugaskan menculik korban dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk diserahkan ke seorang berinisial F di Cawang.
Korban Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan
Ketika dipanggil kembali, mereka justru menemukan Ilham sudah tak bernapas. “Saat bertemu lagi, korban sudah dalam keadaan meninggal,” jelas Adrianus.
Jenazah Ilham ditemukan warga pada Kamis (21/8/2025) pagi di persawahan Kampung Karangsambung, Bekasi. Tubuhnya penuh lebam, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
Rekaman CCTV Ungkap Momen Penculikan
Rekaman CCTV menunjukkan Ilham sedang berjalan di parkiran supermarket, mengenakan kemeja batik cokelat dan celana krem. Saat hendak masuk mobil hitamnya, sejumlah orang dari mobil putih menyergap dan memaksanya masuk ke kendaraan mereka.
Meski sempat melawan, korban tak berdaya. Mobil putih segera melesat pergi, dan saksi yang melihat kejadian itu tak sempat mengejar.
Polisi kini masih menyelidiki motif di balik penculikan yang berakhir tragis ini.