Kecepatan penguapan bensin ternyata memainkan peran krusial dalam menentukan kinerja mesin kendaraan. Faktor ini erat kaitannya dengan tekanan uap bensin, yang dikenal sebagai *Reid Vapour Pressure* (RVP). Tri Yuswidjajanto, Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, menjelaskan bahwa ketidakseimbangan dalam proses penguapan—baik terlalu cepat maupun terlalu lambat—dapat menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan.
Dampak Kecepatan Penguapan Bensin pada Performa Kendaraan
1. Penguapan Terlalu Cepat
- Memicu fenomena vapour lock, di mana uap bensin menghalangi aliran bahan bakar ke mesin, mengakibatkan pasokan bahan bakar terhambat.
- Pada kendaraan lama, kondisi ini berpotensi membuat mesin mati tiba-tiba atau sulit dihidupkan karena pompa bahan bakar kesulitan menangani bensin dalam bentuk uap.
- Kendati mobil modern dengan sistem injeksi dan pompa dalam tangki lebih tahan terhadap masalah ini, menjaga tekanan bahan bakar tetap stabil tetaplah penting.
2. Penguapan Terlalu Lambat
- Menyulitkan proses menghidupkan mesin, khususnya saat mesin masih dalam keadaan dingin.
- Pembakaran menjadi tidak optimal, berujung pada penurunan tenaga mesin dan borosnya konsumsi bahan bakar.
3. Kecepatan Penguapan yang Ideal
- Bensin yang menguap dengan kecepatan tepat akan mendukung pembakaran yang efisien di dalam mesin.
- Nilai RVP harus disesuaikan dengan kondisi cuaca. Misalnya, di musim panas, RVP dibuat lebih rendah (7–9 psi) untuk mencegah penguapan berlebihan, sementara di musim dingin, RVP dinaikkan (10–15 psi) agar bensin lebih mudah menguap dan mesin cepat menyala.
Singkatnya, keseimbangan kecepatan penguapan bensin sangat menentukan performa mesin, efisiensi bahan bakar, serta tingkat emisi yang dihasilkan.







