Banjir Kembali Melanda Jati Padang, Solusi Jangka Panjang Masih Mengambang
Kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kembali dilanda banjir setelah tanggul Baswedan jebol pada 30 Oktober 2025. Meski perbaikan darurat telah dilakukan, warga dan petugas setempat mengakui bahwa upaya tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang di wilayah rendah ini. Penyebab utamanya adalah kapasitas sungai yang tidak mampu menampung aliran air dari daerah hulu.
Proyek Tertunda Akibat Pandemi dan Perubahan Kepemimpinan
Sebelumnya, solusi jangka panjang seperti normalisasi atau pelebaran sungai, serta pembangunan waduk dan kolam retensi, sempat dirancang pada era kepemimpinan Anies Baswedan. Namun, proyek-proyek ini terhenti karena pandemi dan pergantian pemimpin daerah. Akibatnya, masalah banjir tetap menjadi momok bagi warga.
Sejarah Jebolnya Tanggul yang Berulang
Ini bukan pertama kalinya tanggul Baswedan mengalami kerusakan. Pada Juli 2025, insiden serupa telah terjadi, menunjukkan kerentanan infrastruktur di kawasan tersebut. Tanpa intervensi besar-besaran, ancaman banjir diperkirakan akan terus menghantui masyarakat setempat.
Bagi warga Jakarta Selatan, banjir di Jati Padang mungkin sudah menjadi cerita lama yang tak kunjung usai. Situasi ini mempertegas pentingnya solusi infrastruktur yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah ini.







