
Suzuki Satria F150: Legenda Underbone yang Tetap Eksis di Pasaran
Sejak pertama kali meluncur pada pertengahan tahun 2000-an, Suzuki Satria F150 telah menjadi salah satu motor underbone paling ikonis di Indonesia. Mulai dari versi impor utuh (CBU) hingga yang dirakit lokal (CKD), motor ini tetap bertahan dan masih bisa ditemukan di pasaran hingga sekarang.
Bagi yang tertarik membeli versi bekas, pilihannya cukup beragam—mulai dari model karburator hingga yang sudah menggunakan sistem injeksi. Namun, calon pembeli perlu mempertimbangkan biaya perawatan dan ketersediaan suku cadang.
Harga Murah, Tapi Siapkan Anggaran Ekstra untuk Suku Cadang
Syauqi Albi, seorang pengguna berbagai varian Satria F150, mengungkapkan bahwa motor bekas ini bisa didapat dengan harga terjangkau. Namun, biaya restorasi atau penggantian spare part bisa membengkak, terutama untuk komponen asli impor.
“Harga murah tergantung kondisi. Pastikan rangka tidak keropos, kelistrikan masih orisinal, mesin dalam keadaan baik, dan bodi utuh,” jelas Albi kepada Kompas.com, Sabtu (9/8/2025).
Di pasaran, harga Satria F150 bekas bervariasi, mulai dari Rp3 jutaan hingga puluhan juta rupiah. Namun, perbedaan harga suku cadang antara versi CBU dan CKD cukup signifikan.
Perbandingan Harga Spare Part CBU vs. Lokal
- Stiker set CBU (warna biru): Rp4 juta
- Baut kepala mesin CBU: Rp35.000 per buah (lokal Rp15.000)
- Tutup busi CBU: Rp300.000 (lokal Rp50.000)
Biaya Restorasi Bisa Melonjak
Albi mencontohkan, ada pembeli yang awalnya hanya mengeluarkan Rp3,4 juta untuk membeli motor bekas, tetapi akhirnya menghabiskan hingga Rp20 juta untuk proses restorasi.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru-baru ini memperkenalkan pilihan warna terbaru untuk Satria F150, menunjukkan bahwa motor ini masih terus diperbarui meski telah lama hadir di pasar.