 
									Vaksin RSV untuk Ibu Hamil: Perlindungan Awal bagi Bayi Baru Lahir
Sebuah terobosan dalam dunia kesehatan ibu dan anak kini hadir melalui vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang bisa diberikan pada ibu hamil di trimester akhir. Tujuannya jelas: memberikan perlindungan optimal bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupannya dengan memanfaatkan transfer antibodi dari ibu ke janin melalui plasenta.
Bagaimana Vaksin Ini Bekerja?
Vaksin RSV dirancang untuk melindungi dua generasi sekaligus—ibu dan calon bayi. Ketika ibu menerima vaksin, sistem imunnya akan memproduksi antibodi spesifik yang kemudian dialirkan ke janin melalui plasenta. Dengan demikian, si kecil sudah memiliki “perisai” alami sebelum lahir.
Mengapa Perlindungan Awal Penting?
Enam bulan pertama kehidupan bayi adalah masa yang rentan, terutama terhadap infeksi RSV yang bisa memicu komplikasi serius seperti bronkiolitis atau pneumonia. Vaksinasi ibu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi risiko tersebut sejak dini.
Kapan Waktu yang Tepat?
Agar efektif, vaksin ini diberikan pada trimester ketiga kehamilan. Periode ini dipilih karena transfer antibodi dari ibu ke janin paling optimal mendekati waktu persalinan.
Status Vaksin di Indonesia
Meski belum masuk dalam daftar imunisasi wajib nasional, vaksin RSV sudah mendapat rekomendasi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) sebagai vaksin tambahan yang bisa dipertimbangkan. Ibu hamil yang tertarik disarankan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan.
Daftar Vaksin Wajib vs. Opsional
Saat ini, program imunisasi nasional mewajibkan 14 jenis vaksin untuk anak, seperti:
- BCG
- DPT-Hib
- Hepatitis B
- MMR
- Polio
Vaksin RSV belum termasuk dalam daftar tersebut, tetapi keberadaannya menjadi pilihan tambahan bagi orang tua yang ingin memberikan perlindungan ekstra pada buah hati.







