
Polisi Segera Lanjutkan Penyidikan Kasus Perusakan Mobil oleh Rombongan Pengantar Jenazah di Jaksel
Kepolisian memastikan kasus dugaan perusakan mobil milik warga berinisial HAS (40) di Jalan Casablanka, Jakarta Selatan, akan segera memasuki tahap penyidikan. Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait insiden tersebut.
“Proses masih berjalan, minggu depan akan naik ke tahap penyidikan,” ujar Iwan saat dikonfirmasi pada Rabu (3/9/2025).
Korban Tunggu Kejelasan Tersangka
HAS mengaku telah melaporkan kasus ini sejak April 2025, dengan nomor laporan polisi LP/B/52/III/2025/SPKT/Polsek Tebet. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai identitas pelaku yang merusak mobilnya.
“Saya sudah beberapa kali menanyakan perkembangan kasus ini. Setelah lapor awal, tidak ada kabar selama sebulan. Saya terus follow up, tapi belum ada titik terang,” tutur HAS saat dihubungi.
Menurutnya, tiga orang penumpang bus rombongan jenazah sempat dimintai keterangan, namun mereka mengaku tidak tahu siapa yang menendang kaca mobilnya.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula ketika HAS bersama istri dan dua anaknya melintas di Jalan Casablanca. Tiba-tiba, sebuah bus pariwisata dalam rombongan pengantar jenazah berhenti di depan SPBU, menghalangi jalannya.
“Bus Big Bird memalang jalan, memaksa saya berhenti. Lalu, lebih dari 10 orang turun dan mulai berbuat rusuh—memukul mobil, membuka pintu, dan memaki-maki,” jelas HAS.
Ia menambahkan bahwa istri dan anak-anaknya ketakutan, bahkan putrinya menangis histeris akibat kejadian tersebut.
Ambulans yang Memicu Ketegangan
Sebelumnya, HAS dikejutkan oleh ambulans yang melaju kencang dari belakang, nyaris menabrak mobilnya. Posisi ambulans yang berada di antara dua jalur membuatnya panik, mengingat di dalam mobil terdapat bayi.
“Sopir ambulans terlihat arogan, padahal jalan masih kosong dan ada ruang untuk mendahului. Saat saya tanya alasannya, ambulans justru memperlambat laju seperti memprovokasi,” ungkapnya.
Meski sempat terjadi ketegangan, HAS mengaku telah menerima permohonan maaf dari pihak keluarga almarhum yang diantar rombongan tersebut.