
PPP Akhiri Dualisme Kepemimpinan, Fokus Rebut Kursi DPR di 2029
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya merajut kembali perdamaian (islah) setelah lama dilanda konflik internal antara dua kubu, yakni pimpinan Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto. Rekonsiliasi ini menjadi langkah awal bagi partai berlambang ka’bah tersebut untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2029.
1. Sasaran Besar: Lolos ke DPR pada 2029
PPP mencanangkan target ambisius untuk kembali meraih kursi di DPR dalam pemilihan umum lima tahun mendatang. Target ini ditegaskan setelah kedua kubu sepakat berdamai dan menyatukan visi.
2. Penyatuan Dua Kubu
– Mardiono, sebagai Ketua Umum PPP, dan Agus Suparmanto, Wakil Ketua Umum, sepakat mengakhiri perseteruan.
– Keduanya kini bergerak dalam satu kepengurusan yang solid.
– Taj Yasin Maimoen ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal PPP, menandai babak baru dalam tata kelola partai.
3. Persiapan Menuju Pemilu 2029
PPP segera mengambil langkah strategis, termasuk:
– Merapikan struktur kepengurusan dari tingkat daerah hingga pusat.
– Menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) guna menyusun program kerja yang inklusif.
– Memastikan seluruh pihak, termasuk mantan kubu yang berselisih, terlibat aktif dalam pembangunan partai.
4. Pemerintah Dukung Penyelesaian Internal
Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa proses rekonsiliasi PPP berjalan mandiri tanpa intervensi eksternal, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah pun mengapresiasi penyelesaian konflik ini sebagai langkah positif bagi stabilitas politik.
5. Kepengurusan Resmi PPP
– Mardiono dikukuhkan sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030 berdasarkan hasil Muktamar X.
– Agus Suparmanto menduduki posisi Wakil Ketua Umum.
– Kesepakatan ini telah memperoleh pengesahan melalui Surat Keputusan Kemenkumham.
Dengan bersatunya kembali kedua kubu, PPP berkomitmen memperkuat soliditas internal demi meraih target elektoral di 2029. Langkah ini juga menjadi sinyal bahwa partai siap kembali bersaing di panggung politik nasional.