
Prabowo Kumpulkan Seluruh Menteri di Istana Usai Kunjungan dari China
Presiden Prabowo Subianto memanggil seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk berkumpul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/9/2025) sore. Pertemuan ini digelar tak lama setelah kepulangannya dari kunjungan kerja singkat ke China.
Pantauan di lokasi menunjukkan para menteri mulai tiba sejak siang hari secara bergiliran. Prabowo sendiri baru kembali ke Tanah Air pada Rabu (3/9/2025) malam, setelah sebelumnya terbang ke China pada Selasa (2/8/2025) malam.
Agenda Masih Misterius, Menteri Menunggu Arahan
Sejumlah menteri yang hadir mengaku belum mengetahui secara pasti agenda pertemuan ini. Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang hanya menyatakan, *”Belum tahu apa yang mau dibicarakan tapi dipanggil.”*
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memilih untuk berbicara lebih detail setelah rapat berlangsung. *”Nanti kita sesuai rapat baru disampaikan,”* ujarnya singkat. Airlangga berencana melaporkan perkembangan terkini sektor perekonomian sesuai tugas pokoknya.
Daftar Pejabat yang Hadir
Beberapa menteri yang terlihat memasuki Istana antara lain:
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno
- Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono
- Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan
- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar
- Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia
- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
- Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid
Selain itu, hadir pula Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Tak hanya menteri, dua penasihat khusus presiden juga turut dipanggil, yaitu Wiranto (Bidang Politik dan Keamanan) dan Dudung Abdurahman (Bidang Pertahanan Nasional). Wiranto mengaku belum mengetahui agenda pertemuan, sementara Dudung menyatakan akan melaporkan perkembangan terkait pertahanan nasional.
*”Pertahanan tidak hanya soal alutsista, tetapi juga mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta keamanan,”* jelas Dudung. *”Kita harus menjaga persatuan agar tidak terganggu oleh oknum-oknum yang berpotensi merusak stabilitas.”*
Pertemuan ini menjadi sorotan publik, mengingat digelar tak lama setelah kunjungan presiden ke China. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai pembahasan yang dilakukan.