
Pengaruh Keluarga dalam Pemikiran Ekonomi Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pandangan ekonominya terbentuk dari warisan intelektual keluarganya, khususnya dari sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo. Rantai pemikiran ini berawal dari kakeknya, Margono Djojohadikusumo, yang dikenal dengan semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialisme.
Perjalanan Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo
Sumitro, lulusan ekonomi dari Belanda, memilih pulang ke Indonesia karena dorongan semangat kemerdekaan. Di awal karirnya, ia aktif di Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan menganut paham sosialisme. Namun, setelah bertemu dengan sejumlah tokoh bisnis Amerika Serikat, perspektifnya mulai bergeser. Ia menyadari bahwa meskipun sosialisme memiliki nilai penting, kapitalisme juga memberikan kontribusi yang tidak bisa diabaikan.
Sistem Ekonomi Campuran sebagai Solusi
Ketika Prabowo masih kecil, ia pernah bertanya kepada ayahnya tentang sistem ekonomi terbaik untuk Indonesia. Sumitro menjawab bahwa ekonomi campuran—yang memadukan unsur kapitalisme dan sosialisme—adalah pilihan paling ideal. Menurut Prabowo, pendekatan ini kini telah menjadi pandangan yang banyak diadopsi secara global.