Pramono Klaim Pembangunan Pagar Beton Cilincing Bukan Tanggung Jawab Pemprov Jakarta

0 0
Read Time:1 Minute, 26 Second

Pagar Beton Cilincing Bukan Kewenangan Pemprov DKI, Pemerintah Pastikan Akses Nelayan Tetap Terjaga

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa pembangunan pagar beton di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, bukanlah tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proyek yang sempat viral tersebut sepenuhnya berada di bawah otoritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang memberikan izin kepada PT. Karyacipta Nusantara sebagai pelaksananya.

Pemprov DKI Tidak Terlibat dalam Pemberian Izin

Pramono menjelaskan bahwa Pemprov DKI tidak memiliki kewenangan mengeluarkan izin untuk pembangunan pagar laut tersebut. “Ini adalah wewenang KKP yang diberikan kepada PT. Karyacipta Nusantara,” tegasnya saat ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025). Meski demikian, ia memastikan bahwa pemerintah daerah tetap memantau dampaknya terhadap nelayan setempat.

Jaminan Akses Melaut untuk Nelayan

Meski bukan ranahnya, Pramono menyatakan bahwa Pemprov DKI telah meminta perusahaan pengelola untuk memastikan nelayan tetap bisa beraktivitas. “Saya sudah minta dinas terkait mengundang perusahaan tersebut dan memastikan PT. Karyacipta Nusantara memberikan akses bagi nelayan,” ujarnya.

Pembangunan Pagar Beton Sudah Mencapai 3 Kilometer

Sejak pertama kali dipantau pada Mei 2025, pagar beton di Cilincing kini telah membentang sepanjang tiga kilometer dari darat hingga ke laut. Tiga bangunan penampungan batu bara curah juga telah beroperasi di lokasi tersebut. Namun, kehadiran struktur ini dikeluhkan nelayan karena mengurangi hasil tangkapan mereka.

Dampak Ekonomi bagi Nelayan

Ending (50), seorang nelayan setempat, mengaku pendapatannya turun drastis sejak pagar beton dan aktivitas bongkar muat batu bara beroperasi. Dulu, ia bisa mendapatkan Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per hari. “Sekarang kadang cuma dapat Rp50.000–Rp70.000, bahkan tidak cukup untuk biaya melaut yang mencapai Rp80.000 per trip,” keluhnya.

Dalam dua minggu terakhir, banyak nelayan seperti Ending yang pulang dengan tangan kosong, memperparah tekanan ekonomi di tengah pencemaran lingkungan yang terjadi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

Tidak Ada Konten yang Dapat Diekstraksi Informasi yang diminta tidak tersedia atau tidak dapat diambil dari sumber yang diberikan. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti format yang tidak…

Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

Tidak ada konten yang dapat diproses atau dianalisis dari sumber yang diberikan. Informasi yang dimaksud mungkin tidak tersedia atau formatnya tidak sesuai untuk diekstraksi. Silakan periksa kembali sumber data atau…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Turunkan Gula Darah dengan Cepat! Dokter Ungkap Cara Ampuh Kembalikan Ke Normal

  • By Admin
  • December 17, 2025
  • 2 views
Turunkan Gula Darah dengan Cepat! Dokter Ungkap Cara Ampuh Kembalikan Ke Normal

Temukan Aroma Khas untuk Setiap Momen Spesial

  • By Admin
  • December 7, 2025
  • 20 views
Temukan Aroma Khas untuk Setiap Momen Spesial

Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 25 views
Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 21 views
Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 24 views
9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 24 views
Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari