
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur memulai proyek pembangunan saluran air dengan teknik *jacking* di sepanjang Jalan DI Panjaitan, menghubungkan kawasan Cawang menuju Kebon Nanas. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas drainase di area yang dikenal padat kendaraan, meski berpotensi menimbulkan kemacetan akibat penyempitan ruas jalan.
Untuk mengantisipasi gangguan arus lalu lintas, Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Timur telah menyiapkan rekayasa lalu lintas. Dedy, staf Seksi Lalu Lintas Dishub, menyatakan bahwa pengaturan lalu lintas telah diterapkan mulai dari depan Gedung Wika hingga mendekati area putaran (U-turn) Cawang Baru. Ia juga mengimbau pengendara untuk menghindari ruas Jalan DI Panjaitan selama masa konstruksi demi kelancaran perjalanan.
Tahapan Pembangunan
Menurut Tengku Saugi Zikri, Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas SDA Jakarta Timur, pekerjaan dimulai dari samping Underpass Cawang hingga persimpangan Kalimalang. Persiapan lapangan telah rampung, sementara pengerjaan fisik penggalian akan berlangsung mulai 30 Agustus hingga 22 Desember 2025.
Proyek ini dibagi menjadi delapan tahap, dimulai dari depan Park Hotel Cawang (11 Agustus) dan berakhir di depan Gedung Brantas Abipraya 2. Sementara itu, pekerjaan *crossing* akan dilaksanakan dalam lima tahap dengan jadwal malam hari (pukul 22.00–04.00).
Berikut rincian tahapan pembangunannya:
- Joint Pit 1 — 11 Agustus–19 Oktober 2025 (depan Park Hotel)
- Joint Pit 2 — 10 September–16 Oktober 2025 (depan Patria Park)
- Joint Pit 3 — 14 Agustus–22 November 2025 (depan Yodya Karya)
- Joint Pit 4 — Oktober–22 November 2025 (depan Wika Tower)
- Joint Pit 5 — 12 September–21 Desember 2025 (depan Perumnas)
- Joint Pit 6 — 12 November–21 Desember 2025 (depan Perumnas)
- Joint Pit 7 — 21 Agustus–27 November 2025 (depan Brantas 1)
- Joint Pit 8 — 30 Agustus–22 Desember 2025 (depan Brantas 2)
Metode *jacking* dipilih karena memungkinkan pemasangan pipa drainase tanpa perlu membongkar seluruh permukaan jalan. Meski demikian, penutupan sebagian jalur di titik-titik tertentu tetap diperlukan, sehingga kemacetan masih mungkin terjadi—terutama di jam sibuk.
Mengingat lokasi proyek berada di jalur strategis penghubung Cawang–Kebon Nanas, Dishub menyarankan pengendara untuk memilih rute alternatif dan memperhitungkan waktu tempuh yang lebih lama selama masa konstruksi.