
Menapaki Jalan Pemulihan Setelah Kehilangan Orang Tua
Kehilangan orang tua adalah pengalaman yang mendalam dan menyakitkan. Setiap orang menghadapinya dengan cara berbeda, tanpa batasan waktu yang pasti. Meski begitu, Psikolog Agata Paskarista, M.Psi., membagikan beberapa langkah kunci yang dapat membantu seseorang melewati masa-masa sulit ini dengan lebih baik.
1. Mengakui Emosi Tanpa Menyangkal
Perasaan sedih, marah, atau kehampaan adalah hal yang wajar. Alih-alih menekannya, mengakui emosi tersebut justru membantu proses berduka. Penerimaan bukan berarti rasa sakit akan hilang seketika, melainkan langkah awal untuk memulai pemulihan.
2. Beradaptasi dengan Kenyataan Baru
Hidup berubah drastis setelah kepergian orang tua. Mulailah dengan menciptakan rutinitas baru yang memberikan kenyamanan, seperti menekuni kegiatan positif atau melanjutkan tradisi kecil yang pernah dilakukan bersama. Tetap merasakan kehadiran mereka melalui doa atau kenangan indah juga bisa menjadi penghiburan.
3. Terbuka pada Dukungan Sosial
Jangan ragu untuk berbagi beban dengan keluarga atau teman dekat. Interaksi sosial dapat menjadi penyangga emosional yang kuat, mencegah perasaan terisolasi selama masa berduka.
4. Menemukan Arti Baru dalam Hidup
Kehilangan bisa menjadi momentum untuk merenungkan makna hidup. Entah dengan menghargai warisan nilai dari orang tua atau mengejar tujuan baru yang memberi semangat.
5. Mempertimbangkan Bantuan Ahli
Jika kesedihan mengganggu aktivitas sehari-hari hingga sulit dikendalikan, jangan sungkan berkonsultasi dengan psikolog. Mereka dapat memberikan pendampingan dan strategi untuk mengelola emosi dengan lebih sehat.
Proses berduka tidak berjalan lurus—ada naik turun, maju mundur. Menata kembali hidup bukanlah pengkhianatan, melainkan bentuk keberanian untuk terus melangkah. Setiap usaha kecil menuju penerimaan adalah bukti ketangguhan diri.