
Pertemuan Bilateral Puan Maharani dan Maria Fernanda Lay: Sinergi Perempuan Pemimpin di Asia Tenggara
Sabtu (16/8/2025), Gedung DPR-RI menjadi saksi pertemuan bersejarah antara dua pemimpin perempuan Asia Tenggara. Ketua DPR-RI Puan Maharani dan Ketua Parlemen Timor Leste Maria Fernanda Lay duduk bersama dalam pertemuan bilateral yang sarat dengan semangat kolaborasi. Keduanya memimpin lembaga legislatif di negara masing-masing, menjadikan pertemuan ini sebagai momen penting bagi diplomasi regional.
Pemberdayaan Perempuan dan Peran Politik
Dalam pertemuan tersebut, isu pemberdayaan perempuan menjadi salah satu topik utama. Puan menekankan pentingnya peran aktif perempuan di dunia politik, tidak hanya sebagai partisipan, tetapi juga sebagai agen perubahan. “Kita bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda perempuan untuk terjun ke politik. Dengan begitu, mereka dapat berkontribusi langsung dalam menyelesaikan berbagai tantangan di negara kita,” ujar Puan, seperti dikutip dari pernyataan resmi.
Selain itu, kedua pemimpin juga menyoroti nilai-nilai bersama yang dipegang teguh oleh Indonesia dan Timor Leste, seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Puan menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama kedua negara untuk mendorong perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan.
Dukungan untuk Timor Leste di ASEAN dan AIPA
Puan menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap keanggotaan Timor Leste di ASEAN, yang rencananya akan resmi pada Oktober 2025. Ia juga mendorong Parlemen Timor Leste untuk menjadi anggota tetap di AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly).
Di sisi lain, Maria Fernanda Lay menyampaikan apresiasinya atas pidato Puan dalam Sidang Tahunan DPR-RI sehari sebelumnya (15/8/2025), yang membahas pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif. “Saya belajar banyak dari pidato Ibu Ketua tentang bagaimana lembaga legislatif dan eksekutif bisa bersatu demi kepentingan nasional, meski memiliki perbedaan pendapat,” kata Maria.
Sebagai penutup, Maria mengundang Puan untuk hadir dalam perayaan kemerdekaan Timor Leste. Puan pun menyambut undangan tersebut dengan hangat, menandakan hubungan baik yang terus terjalin antara kedua negara.