
Puluhan Santri di Depok Alami Keracunan Makanan, Puluhan Dirawat di RS Bhayangkara Brimob
Sebanyak 72 santri dari sebuah pesantren di daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob setelah diduga mengalami keracunan makanan. Mereka mengeluhkan sejumlah gejala seperti pusing, mual, muntah, hingga buang air besar berlebihan.
Gejala Serupa Dialami Korban
AKBP Arinando Pratama, Kepala RS Bhayangkara Brimob, menjelaskan bahwa para santri menunjukkan gejala yang hampir serupa. “Keluhan utamanya adalah pusing, lemas, mual, muntah, serta frekuensi BAB yang sangat tinggi,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (3/9/2025).
Dari total 72 pasien, 42 di antaranya harus menjalani perawatan intensif karena mengalami dehidrasi parah. Sejak Senin (1/9/2025), jumlah korban terus bertambah dari awalnya 57 santri. “Alhamdulillah, 10 santri sudah diperbolehkan pulang, sementara 32 lainnya masih membutuhkan penanganan lebih lanjut,” tambah Arinando.
Investigasi Penyebab Keracunan
RS Bhayangkara Brimob bekerja sama dengan Puskesmas Tugu dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok untuk mengidentifikasi sumber keracunan. Mary Liziawati, Kepala Dinkes Depok, menduga insiden ini disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi.
“Dugaan sementara adalah keracunan makanan, tetapi bukan berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG),” tegas Mary saat dikonfirmasi pada Rabu malam.
Tim investigasi Dinkes Depok telah mengambil sampel muntahan dan air dari para pasien untuk dianalisis lebih lanjut. “Kami masih menunggu hasil laboratorium. Seluruh santri yang mengalami keluhan telah mendapatkan penanganan medis,” jelas Mary.