Rahasia di Balik Plester Hidung Pebalap MotoGP yang Jarang Diketahui

0 0
Read Time:1 Minute, 25 Second

Rahasia di Balik Plester Hidung Pembalap MotoGP

Pernah melihat pembalap MotoGP dengan plester kecil menempel di hidung? Bukan sekadar aksesori atau penutup luka, benda tersebut ternyata punya fungsi penting di lintasan balap.

Alat Bantu Pernapasan yang Meningkatkan Performa

Plester itu bernama nasal dilator, alat khusus yang membantu melebarkan lubang hidung dari luar. Tujuannya sederhana: memaksimalkan aliran udara agar pembalap bisa bernapas lebih efisien saat balapan. “Mereka tak hanya fokus pada aerodinamika motor, tapi juga aliran udara untuk tubuh mereka sendiri,” ungkap laporan Jalopnik (7/8/2025).

Cara Kerja Nasal Dilator

Meski bentuknya mirip plester biasa, nasal dilator bekerja dengan prinsip berbeda. Alat ini memiliki material kaku yang berfungsi seperti jembatan kecil, menarik bagian luar hidung agar lubangnya terbuka lebih lebar. Efeknya, resistensi udara berkurang hingga 30 persen—keuntungan besar bagi atlet yang membutuhkan asupan oksigen optimal.

Manfaat di Tengah Balapan Berkecepatan Tinggi

Dalam balap MotoGP, kecepatan melebihi 300 km/jam dan persaingan ketat dalam hitungan milidetik membuat setiap detail pernapasan sangat krusial. Dengan nasal dilator, pembalap bisa:

  • Menyerap lebih banyak oksigen tanpa bergantung pada pernapasan mulut.
  • Menghindari tenggorokan kering dan rasa haus berlebihan.
  • Mempertahankan efisiensi pengiriman oksigen ke otot.

Bukan Hanya untuk Performa

Alat ini juga berguna bagi pembalap yang mengalami gangguan pernapasan seperti pilek atau alergi. Tanpa perlu obat-obatan yang berpotensi menimbulkan efek samping, nasal dilator menjadi solusi praktis. Keunggulan lainnya: tidak memakai baterai atau komponen elektronik, sehingga tidak menambah risiko masalah teknis di sirkuit.

Pembalap yang Pernah Menggunakannya

Beberapa nama besar MotoGP diketahui memanfaatkan nasal dilator, antara lain:

  1. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing)
  2. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing)
  3. Jack Miller (Prima Pramac Yamaha)

Tak hanya mereka, Jorge Martin dan Pol Espargaró juga tercatat pernah mengandalkan alat ini saat bertanding.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Info Terbaru! Pekerjaan Jalan di Tol Cipularang: Lokasi & Jadwal Lengkap

Pengemudi yang akan melintasi Tol Cipularang dan Padaleunyi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul rencana pelaksanaan pemeliharaan jalan di kedua ruas tol tersebut, baik untuk arah Jakarta maupun Bandung,…

Bisa Diperbaiki atau Harus Ganti Baru?

Aki Rusak Bisa Diperbaiki, Tapi Ada Tantangannya Meski aki kendaraan yang bermasalah masih bisa diperbaiki, prosesnya tidak selalu mulus. Ketersediaan komponen dan tingkat kesulitan perbaikan kerap menjadi kendala utama. Spare…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Info Terbaru! Pekerjaan Jalan di Tol Cipularang: Lokasi & Jadwal Lengkap

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 2 views
Info Terbaru! Pekerjaan Jalan di Tol Cipularang: Lokasi & Jadwal Lengkap

Bisa Diperbaiki atau Harus Ganti Baru?

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 2 views
Bisa Diperbaiki atau Harus Ganti Baru?

GAC Aion Tetap Stabil, Kokoh Tak Ikuti Tren Turun Harga Merek China Lainnya

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 2 views
GAC Aion Tetap Stabil, Kokoh Tak Ikuti Tren Turun Harga Merek China Lainnya

Borneo FC Taklukkan Persis 1-0, Rekor Kemenangan Pesut Etam Terus Berlanjut!

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 6 views
Borneo FC Taklukkan Persis 1-0, Rekor Kemenangan Pesut Etam Terus Berlanjut!

Siapa Pemenang Ballon d’Or 2025?

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 6 views
Siapa Pemenang Ballon d’Or 2025?

Persib Masuk 4 Besar, Borneo FC Tak Terkalahkan di Klasemen Super League 2025-2056

  • By Admin
  • September 23, 2025
  • 6 views
Persib Masuk 4 Besar, Borneo FC Tak Terkalahkan di Klasemen Super League 2025-2056