
Banyak orang terbiasa menata rambut dengan hairdryer dan catok usai keramas agar tampak rapi. Namun, kebiasaan ini ternyata berisiko menyebabkan kerusakan rambut akibat paparan panas yang berulang.
Rey Nathanael, seorang hairstylist, menjelaskan bahwa kerusakan akibat alat panas termasuk dalam kategori *physical damage*. Berbeda dengan *chemical damage* (seperti efek pewarnaan rambut), kerusakan fisik masih bisa diperbaiki dengan perawatan yang tepat.
“*Physical damage* tidak separah *chemical damage*. Masker rambut bisa membantu memperbaikinya,” ujarnya dalam peluncuran produk Philips BLDC Hair Dryer 8000 Series di Central Park Mall, Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
Solusi Mengurangi Kerusakan Rambut
Rey menyarankan penggunaan alat styling yang ramah rambut, seperti hairdryer dengan teknologi ion negatif. Ion ini berperan penting dalam menutup kutikula rambut yang terbuka akibat panas.
“Sebelum mencatok, pastikan rambut benar-benar kering. Gunakan hairdryer berion karena kutikula rambut perlu tertutup rapat,” jelasnya.
Dengan kutikula yang tertutup, rambut menjadi lebih halus, mudah diatur, dan berkilau alami. Selain itu, ion negatif juga mempercepat proses pengeringan dengan memecah molekul air lebih efisien.
“Ion membantu menjaga kesehatan rambut, membuatnya lebih lembut dan tidak mudah kusut,” tambah Rey.
Pentingnya Memilih Alat yang Tepat
Ia menekankan bahwa pemilihan hairdryer sangat berpengaruh pada kondisi rambut. Jika salah menggunakan alat, risiko *physical damage* akan semakin tinggi, terutama bila dilanjutkan dengan penggunaan catok.
“Gunakan hairdryer berkualitas seperti yang mengandung ion. Jika tidak, panas dari hairdryer dan catok akan merusak rambut secara bertahap,” pungkasnya.
Dengan perawatan dan alat yang tepat, rambut tetap sehat meski sering terkena panas dari alat styling.