
Kawasan Perumahan Mandar IX Siaga Maksimal Usai Rumah Sri Mulyani Didatangi Massa
Warga Perumahan Mandar IX, Pondok Karya, Tangerang Selatan, meningkatkan pengamanan di sekitar portal masuk setelah segerombolan orang tak dikenal mendatangi kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Koordinator Keamanan RW 10 Mandar, Iqbal Rezeki Awal (46), mengungkapkan bahwa langkah antisipasi telah dilakukan sejak alamat rumah Sri Mulyani tersebar luas di media sosial. Ia segera berkoordinasi dengan ketua RT dan RW melalui grup WhatsApp untuk memperketat pengawasan, termasuk menutup sementara akses masuk.
“Sekitar pukul 17.40 WIB, kami menginstruksikan pengetatan portal. Bahkan sempat ada rencana menutup pos belakang,” kata Iqbal kepada https://www.dapetblog.com/category/tech-news/, Senin (1/9/2025).
Namun, penutupan portal belakang terkendala oleh aktivitas pasar malam yang rutin digelar setiap Sabtu. Akibatnya, jalur Mandar tetap ramai dilintasi warga yang ingin menghindari kemacetan.
Malam harinya, pengamanan diperkuat dengan kehadiran ketua RT, RW, serta aparat Koramil dan polisi yang berjaga di depan rumah menteri. Tim pengamanan dari Kementerian Keuangan juga turun tangan mengawasi area tersebut.
Meski demikian, Iqbal menegaskan situasi masih terkendali hingga larut malam. “Kami standby di lokasi sampai pukul 23.00 WIB,” ujarnya.
Massa Memaksa Masuk, Penjarahan Tak Terhindarkan
Namun, situasi berubah drastis saat rombongan tak dikenal mulai berdatangan menjelang Minggu dini hari. Sekitar pukul 01.00 WIB, Jalan Raya Bintaro Utama dipadati kerumunan massa.
Tiga puluh menit kemudian, mereka mendesak masuk ke portal depan Mandar. “Agar tidak terjadi bentrokan, portal terpaksa dibuka karena tekanan massa semakin besar. Akhirnya, mereka masuk ke dalam dan menjarah rumah Bu Sri Mulyani,” jelas Iqbal.
Aksi penjarahan berlangsung hingga pukul 02.00 WIB. Setelah sempat mereda, rombongan lain kembali datang sekitar pukul 02.30 WIB. Warga bersama aparat TNI berupaya menghalau mereka di Pos Depan, tetapi situasi memanas ketika massa melemparkan petasan ke arah warga.
“Kami berusaha mediasi, menjelaskan bahwa rumah sudah dijarah dan tidak ada lagi barang berharga. Tapi massa tetap memaksa masuk,” kata Iqbal.
Portal pun kembali dibuka pukul 03.30 WIB, dan rombongan itu kembali menjarah sisa barang hingga menjelang Subuh.
Iqbal menambahkan, sebagian pelaku terlihat mabuk dan hanya ikut-ikutan, sementara lainnya memang berniat menjarah. Barang-barang milik penghuni rumah bahkan asisten rumah tangga turut diambil.
“Yang berniat menjarah akan merebut barang lagi. Ada yang bilang, ‘ini duit rakyat’. Tapi yang cuma ikut-ikutan, setelah ditegur Marinir, barangnya dikembalikan,” ujarnya.
Hingga kini, rumah Sri Mulyani masih dijaga ketat oleh TNI dan polisi. “Patroli polisi masih sering datang, tapi warga tetap waspada. Kami berharap ada tambahan pengamanan agar situasi lebih kondusif,” kata Iqbal.
Dua Pelaku Penjarahan Diamankan Polisi
Dua pemuda ditangkap polisi karena diduga terlibat penjarahan rumah Sri Mulyani di Pondok Karya, Tangerang Selatan. Awalnya, keduanya mengaku hanya menemukan barang curian yang tercecer di pinggir jalan dan menyerahkannya ke polisi saat patroli pada Minggu (31/8/2025).
“Barang yang ditemukan antara lain mainan anak dan peralatan makan. Mereka mengaku mengambilnya dari pinggir jalan,” ujar Panit Binmas Polsek Pondok Aren, IPTU Rahmat Gunawan, Senin.
Namun, polisi mencurigai keterangan mereka setelah mencocokkannya dengan rekaman video viral di media sosial. Hasil pemeriksaan membuktikan keduanya terlibat dalam aksi penjarahan.
“Video yang beredar menunjukkan mereka ikut menjarah. Atas dasar itu, kami langsung menahan mereka,” jelas Rahmat.
Kedua pelaku kini ditahan di Polres Tangerang Selatan untuk proses hukum lebih lanjut.