
Demi Dapur Tetap Ngebul, Pedagang Gelar Lapak Darurat di Sekitar Pasar Taman Puring
Di tengah reruntuhan Pasar Taman Puring yang luluh lantak akibat kebakaran, sejumlah pedagang nekat kembali berjualan. Bagi mereka, bertahan di antara puing bukan sekadar urusan mencari nafkah, melainkan perjuangan memastikan keluarga tetap bisa makan.
Yusuf (49), penjual jam tangan, termasuk yang nekat membuka lapak seadanya di depan sisa bangunan yang hangus. “Kondisi begini, kami cuma bisa bertahan. Kalau hari biasa, bawa Rp20.000 saja sudah syukur, itu pun buat keluarga,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Untuk memenuhi kebutuhan pokok, Yusuf mengaku harus berhemat. Uang hasil jualan seringkali hanya cukup untuk beli telur, sayur, atau mi instan. Padahal, ia butuh minimal Rp100.000 per hari untuk biaya sekolah anaknya yang masih SMP dan kuliah. “Kalau nggak dapat ya terpaksa makan seadanya. Paling mentok masak indomie,” katanya.
Usianya yang hampir 50 tahun dan keterampilan terbatas membuat Yusuf sulit beralih profesi. “Ini kan turun-temurun. Kalau cari kerja lain, pasti kalah sama yang muda-muda. Kerja kasar pun sudah nggak kuat,” ucapnya.
Alasan Pedagang Tetap Bertahan di Pasar Taman Puring Meski Sepi Pengunjung
Nasib serupa dialami Medi (64), pedagang kacamata yang tetap setia berjualan di pasar yang nyaris rata dengan tanah. Ia berharap setidaknya satu kacamata laku setiap hari agar bisa membawa pulang uang untuk kebutuhan sehari-hari. “Ya, minimal satu kacamata terjual lah sehari,” ujarnya sambil tersenyum pasrah.
Kacamata yang dijual Medi dibanderol Rp100.000–Rp200.000 per buah. Meski penghasilan tak menentu, ia bersyukur anak-anaknya sudah bekerja dan membantu ekonomi keluarga. “Spesialisasi saya ya cuma jual kacamata, dari dulu memang begitu,” tuturnya.
Kebakaran hebat melanda Pasar Taman Puring pada Senin (28/7/2025), menghanguskan lebih dari 500 kios. Api berkobar sejak pukul 18.00 WIB dan baru padam keesokan harinya sekitar pukul 01.30 WIB.
Pedagang Minta Pramono Segera Renovasi Pasar Taman Puring Usai Kebakaran
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, polisi menunggu hasil olah TKP dari Puslabfor Bareskrim Polri. “Kami tunggu hasil ahli Puslabfor untuk memastikan penyebab kebakarannya,” kata Nicolas, Rabu (30/7/2025).