Saat yang Tepat Orangtua Turun Tangan Ketika Anak Ditegur Guru

0 0
Read Time:1 Minute, 57 Second

Kasus viral yang melibatkan anak Wali Kota Prabumulih memantik perdebatan tentang sikap ideal orangtua saat anak mendapat teguran dari guru. Insiden ini bermula ketika sang anak dilarang membawa mobil ke sekolah, meski dikemudikan oleh sopir keluarga.

Wali Kota Prabumulih, Arlan, mengungkapkan kekesalannya saat bercerita di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta Pusat. “Anak saya diantar sopir, bukan menyetir sendiri. Saat dilarang masuk, dia langsung turun. Saat itu hujan, semua anak basah,” tuturnya pada Kamis (18/9/2025).

Akibat kejadian tersebut, Arlan meminta Kepala Dinas Pendidikan menegur kepala sekolah SMP 1 Prabumulih, Roni. Meski sempat mengancam pencopotan jabatan, ia akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf. Kepala sekolah pun tidak jadi dinonaktifkan, sementara anak Arlan memilih pindah sekolah.

Walikota Prabumulih Arlan (kanan foto berbaju putih) saat konferensi pers di Kantor Itjen Kementerian Dalam Negeri RI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025). Walikota Prabumulih Arlan (kanan foto berbaju putih) saat konferensi pers di Kantor Itjen Kementerian Dalam Negeri RI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Langkah Tepat Orangtua Saat Anak Ditegur Guru

Respons orangtua terhadap teguran guru bisa beragam—mulai dari bersikap tenang hingga langsung mengambil tindakan. Lantas, kapan sebaiknya orangtua hanya mendampingi, dan kapan perlu turun tangan?

  • Dengarkan cerita anak tanpa langsung bereaksi

Psikolog keluarga Sukmadiarti Perangin-angin menekankan pentingnya mendengar keluh kesah anak terlebih dahulu. “Anak butuh merasa didengar dan diterima. Beri respons hangat seperti pelukan atau kata-kata menenangkan,” ujarnya kepada Kompas.com (22/9/2025). Dengan begitu, orangtua bisa menilai apakah teguran guru sesuai aturan atau perlu diklarifikasi.

Saat anak ditegur guru, orangtua perlu bijak. Psikolog jelaskan kapan cukup mendengar dan kapan perlu bicara agar anak belajar tanggung jawab. Saat anak ditegur guru, orangtua perlu bijak. Psikolog jelaskan kapan cukup mendengar dan kapan perlu bicara agar anak belajar tanggung jawab.
  • Kapan orangtua harus turun tangan?

Menurut Sukmadiarti, intervensi diperlukan jika anak dipermalukan, diperlakukan tidak adil, atau mendapat teguran berlebihan. “Teguran biasa adalah bagian pendidikan. Tapi jika merendahkan harga diri, orangtua wajib klarifikasi dengan tenang,” jelasnya. Proses ini sebaiknya dimulai dari wali kelas atau guru BK.

  • Jangan langsung membela tanpa alasan

Sikap defensif berlebihan justru berdampak buruk pada anak, seperti sulit menerima kritik atau merasa selalu benar. “Orangtua harus membantu anak menghadapi konsekuensi, bukan menghindarkannya,” tegas Sukmadiarti. Misalnya, dengan meminta anak meminta maaf atau memperbaiki kesalahan.

Manfaat kerja sama orangtua dan guru

Kolaborasi sehat antara guru dan orangtua dapat meningkatkan motivasi belajar dan kesehatan mental anak. Sebaliknya, konflik terbuka berisiko membuat anak bingung dan kehilangan kepercayaan diri. Jika emosi sulit dikendalikan, Sukmadiarti menyarankan konsultasi dengan psikolog keluarga.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Wali Kota Prabumulih, Ini Cara Menjalin Hubungan Sehat dengan Guru

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Temukan Karakter Diri Lebih Dalam!

Astrologi terus menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang, meskipun dianggap sebagai pseudosains tanpa dasar ilmiah. Ramalan zodiak sering dijadikan hiburan, terutama di media sosial, menunjukkan betapa minat masyarakat terhadap…

Rita Nurmaliza, 1st Runner Up Miss Universe Indonesia 2025: Kisah Inspiratif dari Sosok Sang Ibu

Dari Bengkalis ke Panggung Nasional: Kisah Inspiratif Rita Nurmaliza di Miss Universe Indonesia 2025 Rita Nurmaliza membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dari latar belakang sederhana. Perempuan asal Bengkalis, Riau, ini…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Kepala SPPG Bantah Isu Keracunan MBG di SDN 07 Pulogebang yang Viral

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 1 views
Kepala SPPG Bantah Isu Keracunan MBG di SDN 07 Pulogebang yang Viral

Warga Serpong Menanti Revitalisasi Trotoar Ciater yang Tak Kunjung Rampung

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 0 views
Warga Serpong Menanti Revitalisasi Trotoar Ciater yang Tak Kunjung Rampung

Kepala SPPG Bangka 2 Ajak Relawan Baca Berita MBG untuk Tingkatkan Kesadaran Sosial

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 0 views
Kepala SPPG Bangka 2 Ajak Relawan Baca Berita MBG untuk Tingkatkan Kesadaran Sosial

Saat yang Tepat Orangtua Turun Tangan Ketika Anak Ditegur Guru

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 4 views
Saat yang Tepat Orangtua Turun Tangan Ketika Anak Ditegur Guru

Temukan Karakter Diri Lebih Dalam!

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 4 views
Temukan Karakter Diri Lebih Dalam!

Rita Nurmaliza, 1st Runner Up Miss Universe Indonesia 2025: Kisah Inspiratif dari Sosok Sang Ibu

  • By Admin
  • September 25, 2025
  • 3 views
Rita Nurmaliza, 1st Runner Up Miss Universe Indonesia 2025: Kisah Inspiratif dari Sosok Sang Ibu