
Bangun Pagi dan Sarapan Lebih Awal: Kunci Umur Panjang yang Terbukti Ilmiah
Kebiasaan bangun pagi tak hanya memberi keuntungan ekstra waktu untuk beraktivitas, tetapi juga dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan kualitas tidur lebih nyenyak. Namun, penelitian terbaru mengungkap manfaat lain yang lebih mengejutkan: orang dewasa yang rutin sarapan pagi seiring bertambahnya usia memiliki risiko kematian lebih rendah dalam kurun 20 tahun dibandingkan yang melewatkannya.
Studi Ungkap Hubungan Sarapan dan Risiko Kematian
Penelitian ini melibatkan hampir 3.000 lansia di Inggris. Para peserta mengisi kuesioner tentang pola makan, tidur, serta kondisi kesehatan fisik dan mental. Sebagian juga menjalani tes darah untuk mengidentifikasi gen terkait kebiasaan “burung hantu malam”. Hasilnya, mereka yang sering begadang cenderung makan lebih larut, tetapi yang menarik adalah kaitan kuat antara waktu makan dan kondisi kesehatan.
Menunda sarapan dikaitkan dengan risiko depresi, kelelahan berlebih, penyakit yang lebih sering kambuh, dan angka kematian yang lebih tinggi.
Sarapan Lebih Awal, Hidup Lebih Panjang?
Peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok: yang sarapan sekitar pukul 07.50 dan yang sarapan lebih lambat (sekitar 08.50). Hasilnya, kelompok pertama menunjukkan tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi. Analisis mengungkap, setiap penundaan sarapan satu jam meningkatkan risiko kematian sebesar 11% selama masa penelitian.
Namun, penelitian ini hanya menunjukkan korelasi, bukan sebab-akibat. Bisa jadi kondisi kesehatan yang buruk membuat seseorang cenderung menunda sarapan, bukan sebaliknya.
Pentingnya Ritme Sirkadian
Menurut Dr. Hassan Dashti, penulis utama studi, sarapan pagi yang konsisten memberi sinyal kuat pada tubuh untuk beralih dari “mode malam” ke “mode siang”. Ini membantu menjaga ritme sirkadian, yang cenderung melemah seiring usia dan memengaruhi berbagai fungsi tubuh.
“Perubahan waktu makan pada lansia bisa menjadi indikator sederhana untuk mendeteksi masalah kesehatan,” ujarnya.
Dukungan Penelitian Sebelumnya
Temuan ini sejalan dengan riset sebelumnya yang menyebut bahwa sarapan teratur menurunkan risiko kematian dan penyakit jantung. Selain itu, orang yang bangun pagi cenderung memiliki kesehatan jantung lebih baik, risiko diabetes lebih rendah, dan penurunan kognitif lebih lambat—faktor yang berkontribusi pada umur panjang.
Bagaimana dengan “Night Owl”?
Meski kebiasaan begadang sering dikaitkan dengan gaya hidup kurang sehat—seperti merokok atau konsumsi alkohol—penelitian ini memberi kabar baik. Bagi yang sulit mengubah pola tidur, tetap menjaga rutinitas sarapan bisa membantu mengurangi dampak negatif penuaan.
“Tidak menunda atau melewatkan sarapan seiring bertambahnya usia mungkin menjadi langkah sederhana untuk memperpanjang harapan hidup,” tutup Dr. Dashti.