Christian Tybring-Gjedde, seorang anggota parlemen di Norwegia merekomendasikan supaya Sekjen NATO Jens Stoltenberg diperhitungkan untuk memperoleh penghargaan Nobel perdamaian atas peranannya dalam perang Ukraina. Ini bukanlah pertama kalinya figur pro-kontra coba dicalonkan mendapatkan penghargaan Nobel.
Awalnya pada 2020, Tybring-Gjedde, anggota parlemen dari Partai Perkembangan menyebutkan supaya bekas Presiden Amerika Serikat Donald Trump memiliki hak mendapatkan peluang yang serupa (Nobel).
OJK Sedang menjadi Sorotan Ini Bedanya dengan Instansi Sama di 9 Negara Lain
“Stoltenberg memiliki hak memperoleh hadiah atas usaha kerasnya yang hebat sebagai Sekjen NATO yang paling menuntut untuk beraliansi,” kata Tybring-Gjedde seperti diambil oleh media di Norwegia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bicara pada pertemuan jurnalis sesudah Turki, Swedia dan Finlandia tanda-tangani memorandum sepanjang KTT NATO di Madrid, Spanyol, 28 Juni 2022. REUTERS/Violeta Santos Moura
Tybring-Gjedde memvisualisasikan perselisihan Ukraina sebagai gempuran Rusia yang beringas dan tidak berargumen pada negaranya yang damai, yang diperhitungkan jadi saksi tekad imperialis Moskow.
NATO berkeras tidak jadi sisi dari perselisihan. Tetapi Stoltenberg berkali-kali mengirim senjata ke Kyiv yang dipegang militer Amerika Serikat. Di bulan lalu, dalam sebuah interviu dengan media Jerman, Stoltenberg berpandangan mempersenjatai Ukraina bisa menjadi langkah paling cepat ke arah perdamaian.
Moskow berkeras cara beberapa negara Barat mempersenjatai Ukraina cuma perpanjang perselisihan. Rusia juga berkali-kali mengingatkan beberapa simpatisan Ukraina jika ini dapat berpengaruh pada konfrontasi militer mati-matian di antara Rusia dan NATO.
Tybring-Gjedde awalnya pada September 2020 pernah menyebutkan Trump memiliki hak memperoleh Nobel karena sukses membuat kesepakatan perdamaian di antara Uni Emirat Arab dan Israel. Media AP memvisualisasikan Tybring-Gjedde sebagai anggota parlemen dari Norwegia yang anti-imigran, dan Daily Beast mengatakan anti-imigran kelas atas dari Norwegia.