Merek fesyen asal Bali, BIASA, memukau penonton di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) dengan menghadirkan koleksi terbarunya bertajuk *Believe*. Koleksi ini menjadi simbol ajakan untuk tetap percaya pada harapan, empati, serta kekuatan yang dimiliki setiap individu.
Susanna Perini, Pendiri sekaligus Direktur Kreatif BIASA, mengungkapkan bahwa *Believe* terinspirasi dari refleksinya di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian. Sebanyak 70 desain ditampilkan untuk menyampaikan pesan tersebut.
“*Fashion* bagi saya adalah bahasa universal untuk menyuarakan hal-hal yang seringkali sulit diungkapkan: ketahanan, keindahan, dan optimisme,” kata Susanna dalam acara Jakarta Fashion Week 2026 di Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Koleksi ini juga dipersembahkan sebagai penghormatan kepada Warwick Purser, sahabat lama Susanna yang berjasa dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia.
BIASA Meriahkan Jakarta Fashion Week 2026
Ekspresi Kekuatan Manusia Melalui Warna dan Tekstur
Show koleksi BIASA bertajuk ‘Believe’ dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2026, di Pondok Indah Mall, Jakarta, Rabu (29/10/2025).Koleksi *Believe* dibagi menjadi tujuh bagian yang merepresentasikan perjalanan emosional manusia dalam mencari harapan dan harmoni.
Bagian pertama menampilkan dominasi warna *wasabi green* dan putih tulang, melambangkan permulaan baru dan kesucian. Kemudian, nuansa biru langit dan putih hadir untuk menciptakan kesan ketenangan dan optimisme.
Selanjutnya, kombinasi hitam-putih dengan sentuhan indigo memperlihatkan keseimbangan antara kekuatan dan kerapuhan. Tekstur *quilting*, *denim* ringan, serta detail *frayed* menjadi fokus di babak berikutnya, menggambarkan keteguhan dan daya tahan.
Show koleksi BIASA bertajuk ‘Believe’ dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2026, di Pondok Indah Mall, Jakarta, Rabu (29/10/2025).Pada babak pemulihan, linen abu-abu lembut dengan sapuan cat tangan dan warna kulit alami menciptakan kesan kedamaian dan penerimaan diri. Warna oranye dan merah *garnet* muncul di bagian selanjutnya, sementara penutup menampilkan merah bata dan cokelat *kakao* sebagai simbol keseimbangan batin.
Hampir seluruh desain dibuat secara manual, mulai dari lipatan origami, serutan, bordir tangan, hingga tenun tradisional. Material yang digunakan juga ramah lingkungan, seperti sutra, linen, *cotton mousseline*, *chiffon*, dan *denim* katun ringan, dengan sentuhan cat tangan dan teknik batik.
Aksesori turut melengkapi tampilan, termasuk tas berbentuk kelopak bunga sebagai lambang harapan, sepatu kulit *distressed* yang mencerminkan ketangguhan, serta sandal bertali panjang terinspirasi dari akar pohon, melambangkan pertumbuhan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang





