
Patrick Kluivert Berburu Pengganti Ole Romeny dan Formula Tepat untuk Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tengah menghadapi tantangan besar: mencari pengganti striker Ole Romeny yang masih dalam masa pemulihan cedera sekaligus menentukan pendekatan terbaik untuk mengoptimalkan performa skuad Garuda.
Sebanyak 27 pemain telah dipanggil untuk menghadapi laga FIFA Matchday melawan Kuwait dan Lebanon di Surabaya pada September mendatang. Namun, dua calon pemain naturalisasi, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, belum masuk dalam daftar karena masih menjalani proses naturalisasi. Zijlstra diproyeksikan untuk memperkuat Timnas U23, sementara Jonathans diharapkan bisa segera bergabung dengan tim senior.
Kapan Jonathans Bisa Debut?
Gita Suwondo, pengamat sepak bola nasional, menilai daftar pemain hanyalah satu bagian dari tantangan yang harus dihadapi Kluivert. Menurutnya, persoalan utama adalah membentuk identitas permainan yang konsisten untuk Timnas Indonesia.
“Miliano Jonathans sempat bermain 60 menit untuk Utrecht meski tanpa shot atau target. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana dia bisa beradaptasi jika sudah dinaturalisasi pada September,” ujar Gita, yang akrab disapa Bung GAZ.
Selain itu, Timnas Indonesia juga perlu segera menyiapkan pengganti Ole Romeny untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. “Kita butuh pemain pengganti Romeny. Apakah akan dimainkan Oktober atau ditunggu dulu, itu yang harus diputuskan,” tambahnya.
Mencari Identitas Permainan yang Konsisten
Sejauh ini, Patrick Kluivert masih bereksperimen dengan berbagai pendekatan. Gita Suwondo mengkritisi inkonsistensi strategi yang diterapkan pelatih asal Belanda tersebut.
“Kluivert mencoba permainan build-up, tapi hasilnya belum optimal. Saat menyerang melawan Australia, kalah 1-5. Ketika bertahan di kandang sendiri lawan China, menang 1-0. Tapi saat bertahan melawan Jepang, kalah 0-6,” jelasnya.
Di putaran kualifikasi berikutnya, Timnas Indonesia harus memutuskan apakah akan bermain agresif atau mengandalkan pertahanan solid.
Belajar dari Masa Lalu
Gita mengingatkan bahwa Timnas Indonesia pernah mengalami masalah serupa di era Shin Tae-yong, di mana inkonsistensi strategi membuat tim kesulitan menghadapi lawan kuat.
“Shin Tae-yong gagal melawan Irak karena terlalu menyerang. Kita sempat bingung, mau menyerang atau bertahan. Tapi saat bertahan dengan baik melawan Arab Saudi, hasilnya menang di GBK dan seri di Riyadh,” ungkapnya.
Pengalaman ini, menurutnya, bisa menjadi pelajaran berharga bagi Kluivert. “Kita pernah sukses bertahan melawan tim besar. Itu harus jadi pertimbangan,” tegas Gita.
Jadwal FIFA Matchday September
Timnas Indonesia akan menghadapi Kuwait pada 5 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, kemudian bertemu Lebanon tiga hari kemudian. Dua laga ini menjadi ujian penting bagi Kluivert untuk menguji strategi terbaik sebelum menghadapi kualifikasi Piala Dunia.