
Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia: Dokumen Palsu, Sanksi Berat, dan Dampak Besar
Kasus naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia, termasuk Facundo Garces, tengah menjadi sorotan setelah investigasi FIFA mengungkap ketidakberesan dokumen. Fakta mengejutkan terungkap: klaim bahwa kakek Garces lahir di Penang ternyata salah—sang kakek justru lahir di Argentina. Hal ini memicu gelombang konsekuensi serius bagi pemain dan federasi.
Dokumen Palsu yang Mengguncang
FIFA menemukan bahwa dokumen naturalisasi Facundo Garces tidak sah. Investigasi membuktikan bahwa keterangan tentang kakeknya sebagai warga Malaysia adalah palsu. Kesalahan fatal ini tidak hanya meruntuhkan legitimasi statusnya, tetapi juga menyeret enam pemain naturalisasi lainnya dalam masalah yang sama.
Nilai Pasar Anjlok, Sanksi Menghantam
Dampak langsung terlihat pada nilai pasar Garces. Dalam sebulan, harganya di Transfermarkt terjun bebas dari Rp 34,76 miliar (September 2025) menjadi Rp 17,38 miliar (Oktober 2025). Tak hanya itu, FIFA juga menjatuhkan hukuman berupa denda 2.000 franc Swiss (sekitar Rp 41,7 juta) dan larangan bermain selama setahun kepada Garces serta enam rekannya:
- Gabriel Felipe Arrocha
- Rodrigo Julian Holgado
- Imanol Javier Machuca
- Joao Vitor Brandao Figueiredo
- Jon Irazabal Iraurgui
- Hector Alejandro Hevel Serrano
Efek Berantai dan Upaya Banding
Skandal ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menciptakan ketidakpastian bagi masa depan pemain naturalisasi Malaysia. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dikabarkan telah mengambil langkah banding untuk meredam sanksi tersebut. Sementara itu, nilai Garces yang anjlok kini setara dengan gelandang Persib Bandung sekaligus bintang Timnas Indonesia, Thom Haye—pemain dengan nilai pasar tertinggi di Liga Super Indonesia musim 2025-2026.
Kasus ini menjadi pengingat betapa krusialnya integritas dalam proses naturalisasi. Bukan hanya reputasi pemain yang dipertaruhkan, tetapi juga kredibilitas tim nasional di kancah internasional.