
# Tren Plester Mulut Saat Tidur: Manfaat atau Bahaya?
Belakangan ini, media sosial ramai membahas tren menutup mulut dengan plester saat tidur. Klaimnya, cara ini bisa meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi dengkuran. Namun, di balik popularitasnya, para ahli justru mengingatkan bahwa kebiasaan ini tidak terbukti efektif dan malah berisiko bagi kesehatan.
### Kenapa Bernapas Lewat Hidung Lebih Baik?
Hidung sebenarnya dirancang sebagai jalur pernapasan utama saat tidur. Fungsinya tak sekadar menghirup udara, tetapi juga menyaring kotoran, debu, dan alergen sebelum masuk ke paru-paru. Sebaliknya, bernapas lewat mulut bisa memicu masalah seperti:
– Mulut kering
– Iritasi tenggorokan
– Bau mulut
– Peningkatan risiko mendengkur
### Bahaya yang Mengintai di Balik Plester Mulut
Meski terdengar sederhana, menutup mulut dengan plester saat tidur justru bisa berbahaya, terutama bagi penderita sleep apnea. Dokter memperingatkan bahwa praktik ini:
– Tidak didukung bukti ilmiah kuat
– Berpotensi memperburuk gangguan pernapasan saat tidur
– Bisa memicu sesak napas pada kondisi tertentu
Studi yang ada sejauh ini menunjukkan bahwa efek plester mulut sangat minim atau bahkan tidak ada. Selain itu, penelitian yang dilakukan masih berskala kecil, sehingga belum bisa dijadikan acuan.
### Alternatif yang Lebih Aman
Alih-alih mengandalkan plester mulut, ahli kesehatan menyarankan untuk mengatasi akar masalahnya. Beberapa solusi yang lebih aman meliputi:
– Pemeriksaan medis jika dicurigai ada sleep apnea
– Penggunaan alat bantu seperti mesin CPAP
– Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok atau menurunkan berat badan
### Kesimpulan
Meski viral di media sosial, menutup mulut dengan plester saat tidur bukan solusi yang direkomendasikan. Tanpa dukungan bukti ilmiah yang kuat, risiko kesehatan justru lebih besar daripada manfaatnya. Bernapas lewat hidung tetap menjadi cara teraman untuk tidur nyenyak dan menjaga kesehatan pernapasan.