
Perpisahan Haru Son Heung-min di Seoul, Perjalanan 10 Tahun di Tottenham Berakhir
Pertandingan uji coba antara Tottenham Hotspur dan Newcastle United di Seoul World Cup Stadium, Minggu (3/8/2025), menjadi momen penuh emosi bagi Son Heung-min. Laga yang berakhir imbang 1-1 itu menjadi penampilan terakhirnya bersama Spurs sebelum resmi pindah ke klub Major League Soccer (MLS), LAFC.
Laga Penuh Makna untuk Sang Kapten
Tottenham sempat unggul lebih dulu lewat gol Brennan Johnson di menit keempat, namun Newcastle membalas melalui Harvey Barnes pada menit ke-38. Namun, sorotan utama pertandingan ini bukanlah skor, melainkan momen perpisahan Son Heung-min dengan klub yang telah ia bela selama satu dekade.
Son tampil sebagai starter dan bermain selama 65 menit sebelum digantikan Mohammed Kudus. Saat meninggalkan lapangan, ia tak kuasa menahan haru. Penonton di Seoul World Cup Stadium pun memberinya standing ovation, mengapresiasi dedikasi sang bintang selama ini.
Warisan Legenda di Tottenham
Son bergabung dengan Tottenham pada 2015 dari Bayer Leverkusen dan segera menjadi ikon klub. Selama 10 tahun, ia mencatatkan 454 penampilan resmi dengan 173 gol, menempatkannya sebagai pencetak gol kelima terbanyak sepanjang sejarah Spurs.
Prestasinya bersama The Lilywhites termasuk:
- Memenangkan Sepatu Emas Premier League 2021/22
- Meraih FIFA Puskas Award 2019 untuk gol terbaik
- Memimpin Tottenham juara Liga Europa 2024/25, mengakhiri puasa gelar 17 tahun
Babak Baru di LAFC
Menurut pakar transfer Fabrizio Romano, Son telah mencapai kesepakatan verbal dengan LAFC. Klub MLS itu dikabarkan akan membayar biaya transfer lebih dari 15 juta euro untuk mendapatkan sang kapten.
“Son tidak ikut pulang ke Inggris karena sedang menunggu penyelesaian dokumen dengan LAFC,” jelas Romano melalui akun X-nya.
Dalam konferensi pers sebelum laga, Son mengungkapkan perasaannya:
*”Saya butuh tantangan baru setelah 10 tahun di sini. Saya datang sebagai pemuda 23 tahun dan pergi sebagai pria yang bangga dengan segala pencapaian.”*
Momen terakhirnya di lapangan pun diwarnai kehangatan. Rekan-rekannya di Tottenham mengangkatnya ke udara, sementara pemain Newcastle memberinya pelukan sebagai tanda hormat. Perjalanan panjang Son di London Utara resmi berakhir, namun petualangan barunya di Amerika Serikat segera dimulai.