
Bisnis suku cadang atau spare part ternyata menjadi salah satu pilar utama bagi jaringan diler sepeda motor Suzuki di Indonesia. Kontribusinya terhadap pendapatan bulanan terbilang besar, bahkan mencapai puluhan persen dari total omzet.
Menurut Ellya Masula, Direktur Operasional PT Indo Sunmotor Gemilang (ISG), rata-rata satu diler Suzuki mampu meraup omzet sekitar Rp 1,5 miliar per bulan. Yang menarik, lebih dari 30% dari angka tersebut berasal dari penjualan spare part.
Ilustrasi diler motor Suzuki
Perusahaan memasarkan suku cadang melalui berbagai saluran, mulai dari part shop, penjualan ritel ke bengkel resmi, platform online, hingga kerja sama dengan bengkel umum.
Ilustrasi spare part Suzuki
“Part shop menyumbang minimal 7–10% omzet, sementara penjualan ke bengkel resmi mencapai 27%. Kami juga membuka peluang bagi bengkel umum untuk bekerja sama,” jelas Ellya di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Sebagai bagian dari PT SIS, perusahaan berkomitmen memastikan ketersediaan suku cadang. “Kami tidak ingin ada keluhan bahwa spare part Suzuki sulit didapat,” tegasnya.
Salah satu produk unggulan adalah common part, yang tidak hanya cocok untuk motor Suzuki tetapi juga kompatibel dengan merek lain. “Alasannya sederhana: harganya lebih terjangkau dan lebih awet, minimal tiga tahun pemakaian. Banyak yang sudah membuktikannya,” ujar Ellya.
Faktanya, beberapa kompetitor justru memakai suku cadang Suzuki, seperti kampas ganda. “Bahkan rekan-rekan media pun tahu kualitas spare part kami. Tak heran jika merek lain juga menggunakannya,” tambahnya.
Dengan peran yang begitu vital, spare part bukan sekadar kebutuhan pelanggan, melainkan juga faktor kunci dalam menjaga stabilitas bisnis diler Suzuki.