# Strategi Penempatan Koarmada Baru TNI AL: Langkah Cerdas Hadapi Ancaman Maritim
Pemerintah Indonesia terus memperkuat pertahanan maritim dengan mendirikan dua Komando Armada (Koarmada) baru di Kalimantan Timur dan Ambon. Menurut analisis Reine Prihandoko dari Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), langkah ini sangat strategis dalam menghadapi tantangan keamanan laut sekaligus mendukung rencana jangka panjang TNI untuk memiliki lima Koarmada pada 2029.
Wilayah perairan Indonesia memiliki jalur pelayaran vital yang rentan terhadap berbagai ancaman, mulai dari penyelundupan, perompakan, penangkapan ikan ilegal, hingga aktivitas kapal asing tanpa izin. Kehadiran Koarmada baru di kedua lokasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan penangkalan ancaman dari arah utara dan timur laut Nusantara.
## Kapal yang Dibutuhkan untuk Masing-Masing Wilayah
### 1. Kalimantan Timur
Berada di kawasan yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Selat Makassar, dan dekat Ibu Kota Nusantara (IKN), Koarmada di sini membutuhkan armada yang lincah dan multifungsi:
– Kapal cepat rudal dan korvet ringan untuk mengamankan perbatasan dan zona maritim strategis.
– Kapal bantu logistik guna mendukung mobilitas di sekitar IKN.
– Kapal amfibi (LPD/LSD) untuk operasi kemanusiaan dan evakuasi logistik.
– Kapal patroli cepat guna mengawasi pesisir, terutama di Selat Makassar dan Balikpapan.
– Kapal intelijen atau kapal survei bawah laut untuk memantau aktivitas maritim yang mencurigakan.
Meski perairannya relatif dangkal, kapal selam tetap dapat dioperasikan untuk misi yang menjangkau wilayah utara, mendekati Filipina.
### 2. Ambon
Dengan perairan yang lebih dalam dan menghadap ke selatan menuju Australia, Koarmada Ambon memerlukan kapal dengan daya jelajah lebih luas:
– Fregat atau korvet berukuran sedang untuk operasi jangka panjang.
– Kapal cepat rudal untuk respons cepat terhadap ancaman.
– Kapal amfibi untuk misi multifungsi.
– Kapal bantu logistik sebagai penunjang operasional.
– Kapal survei hidrografi untuk pemetaan laut.
– Kapal selam yang dapat beroperasi di perairan dalam, memperkuat jangkauan hingga Laut Banda dan mendukung Koarmada Sorong.
Secara umum, Koarmada Kalimantan Timur berfokus pada pertahanan wilayah IKN dan perbatasan utara, sementara Koarmada Ambon memiliki potensi operasi ofensif di kawasan laut dalam yang strategis.
## Rencana Penguatan Kekuatan TNI Hingga 2029
Ini merupakan bagian dari program besar pembangunan pertahanan sesuai amanat RPJMN 2025-2029, meliputi:
– TNI AD: Target 750 Batalyon Tempur dengan penguatan di wilayah perbatasan.
– TNI AL: Target 5 Koarmada dan 15 Komando Daerah Maritim (Kodaeral), didukung modernisasi alutsista berbasis teknologi informasi.
– TNI AU: Target 33 Satuan Radar (Satrad) dan pengembangan Satuan Antariksa.
Dengan langkah ini, Indonesia semakin serius dalam memperkuat pertahanan maritimnya demi menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairan.





