
Obesitas Tidak Hanya Soal Makan dan Olahraga: Peran Tidur dan Stres yang Sering Terabaikan
Selama ini, obesitas kerap dikaitkan dengan pola makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, ada dua faktor lain yang tak kalah krusial: kualitas tidur dan tingkat stres. Menurut dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), kedua hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kegemukan.
Kurang Tidur dan Stres: Pemicu Tersembunyi Obesitas
Tidur Cukup, Hormon Lebih Seimbang
Dr. Erwin menjelaskan bahwa banyak hormon dalam tubuh bekerja optimal saat malam hari ketika seseorang tidur dengan cukup. Pada fase ini, tubuh melakukan proses pemulihan, termasuk mengatur metabolisme. “Hormon-hormon tertentu bekerja lebih efektif saat tidur cukup,” ujarnya dalam diskusi media bersama Novo Nordisk di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Salah satunya adalah hormon kortisol, yang seharusnya berada pada level rendah di malam hari agar tubuh dapat beristirahat dan memperbaiki diri.
Kurang Tidur Picu Lonjakan Kortisol
Ketika seseorang kurang tidur, kadar kortisol tidak turun sebagaimana seharusnya. “Jika terus dibiarkan, hormon ini akan tetap tinggi,” jelas Erwin. Kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat mengganggu metabolisme, memicu penumpukan lemak, dan meningkatkan nafsu makan—faktor-faktor yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Stres Mengacaukan Hormon Tidur
Stres juga berdampak pada produksi melatonin, hormon yang merangsang rasa kantuk. “Saat stres melanda, melatonin sulit meningkat, sehingga tubuh kesulitan untuk beristirahat,” papar Erwin. Akibatnya, terbentuk siklus negatif: kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan hormon, metabolisme terganggu, dan tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak.
Disiplin Tidur dan Manajemen Stres Kunci Pencegahan
Untuk memutus lingkaran setan ini, Erwin menyarankan disiplin dalam mengatur waktu tidur. “Tidur bukan sekadar durasi, tapi juga konsistensi,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya menenangkan diri sebelum tidur dan menghindari kebiasaan seperti menonton serial hingga larut malam.
“Jangan menunda tidur hanya karena menonton drama Korea berjam-jam. Tetapkan jam tidur yang tetap dan patuhi dengan disiplin,” pesannya. Persiapan tidur juga perlu dilakukan satu jam sebelumnya agar hormon dapat kembali seimbang.
Dengan memahami peran tidur dan stres dalam obesitas, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih holistik—tidak hanya fokus pada diet dan olahraga, tetapi juga menjaga kualitas istirahat dan kesehatan mental.