
Stres Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat, Begini Penjelasan Ahli
Keterlambatan menstruasi seringkali memicu kekhawatiran, terutama karena banyak yang langsung mengira itu pertanda kehamilan. Padahal, ada berbagai faktor yang bisa mengganggu siklus haid, salah satunya adalah stres. Menurut dr. Gabrielle Whitmore, ahli kebidanan dan kandungan dari University of Colorado Anschutz Medical Campus, kondisi psikologis seseorang memiliki pengaruh besar terhadap fungsi tubuh, termasuk siklus menstruasi.
Bagaimana Stres Mengacaukan Siklus Haid?
Hormon Stres vs. Hormon Menstruasi
Stres memengaruhi menstruasi melalui perubahan hormonal dan penurunan energi yang seharusnya dialokasikan untuk proses reproduksi. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah besar. Meski dalam kadar normal hormon ini membantu tubuh tetap waspada, produksi berlebihan justru mengganggu kelenjar pituitari di otak.
“Kadar kortisol yang terlalu tinggi menyebabkan peningkatan progesteron, padahal menstruasi baru bisa terjadi saat progesteron turun. Inilah mengapa stres bisa menunda haid,” jelas Whitmore. Ketika stres berkurang, kortisol menurun dan progesteron kembali normal, sehingga siklus haid pun kembali lancar.
Selain itu, stres juga mengubah prioritas penggunaan energi tubuh. Saat menghadapi tekanan, otak akan mengalokasikan lebih banyak glukosa untuk fungsi vital, sementara proses seperti menstruasi bisa tertunda.
Stres Jangka Pendek vs. Jangka Panjang
Tidak semua jenis stres berdampak sama. Menurut Alice Domar, PhD, psikolog kesehatan dari Inception Fertility, durasi stres sangat menentukan pengaruhnya terhadap siklus haid.
“Stres sesaat, seperti presentasi kerja yang menegangkan, biasanya tidak mengganggu siklus karena kortisol cepat kembali normal. Namun, stres berkepanjangan—seperti masalah keuangan atau duka mendalam—bisa membuat hormon tetap tinggi dan mengacaukan menstruasi,” paparnya.
Meski begitu, respons tubuh setiap orang berbeda. Ada yang tetap mengalami haid teratur meski stres berat, sementara yang lain langsung merasakan dampaknya.
Kapan Harus Khawatir?
Terlambat haid sesekali umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika terjadi berulang kali, penting untuk mencari penyebab pastinya.
“Jika hanya satu bulan, tubuh biasanya bisa menyesuaikan. Tapi jika berlangsung beberapa bulan, jangan asumsi itu hanya karena stres,” tegas Whitmore.
Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan haid tidak teratur antara lain:
– Olahraga berlebihan
– Pola makan tidak seimbang
– Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
– Kondisi medis seperti PCOS atau gangguan tiroid
Jika keterlambatan terus berlanjut, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat melalui tes hormon atau USG.
Tips Menjaga Siklus Menstruasi Tetap Stabil
Mengelola stres adalah kunci utama menjaga keteraturan siklus haid. Domar menyarankan beberapa cara untuk mengurangi tekanan, seperti:
– Rutin berolahraga ringan
– Tidur cukup
– Melakukan relaksasi (yoga atau meditasi)
– Berbicara dengan orang terdekat
Jika stres sudah mengganggu kesehatan fisik, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau dokter.
Kesimpulannya, meski stres bisa menjadi penyebab menstruasi terlambat, penting untuk tidak mengabaikan kemungkinan masalah kesehatan lain jika gangguan siklus terjadi terus-menerus.