Sulit Kelola Emosi Hanya Salah Satu Efeknya!

0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

1 dari 5 Anak Indonesia Hadapi Tantangan Tanpa Figur Ayah, Apa Dampaknya?

Data terbaru dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) mengungkap fakta mengejutkan: sekitar 20,9% anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah, baik secara fisik maupun emosional. Fenomena ini dikenal sebagai *fatherless*, dan dampaknya terhadap perkembangan anak ternyata cukup serius.

Devie Rahmawati, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan pengasuhan dari ayah cenderung lebih agresif, sulit mengendalikan emosi, dan berisiko mengambil keputusan berbahaya saat remaja. “Efeknya lebih kuat jika terjadi sejak dini, terutama pada anak laki-laki,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: [4 Dampak Fenomena Fatherless yang Membahayakan Anak](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)

Tak hanya berdampak pada perilaku, studi global menunjukkan bahwa masalah ini juga memengaruhi dunia pendidikan—bukan karena penurunan nilai akademik, melainkan karena gangguan psikologis yang dialami anak. “Bahkan bisa memengaruhi kelulusan,” tambah Devie.

Dari sisi psikologis, peran ayah sangat krusial dalam membentuk karakter anak, seperti mengajarkan tanggung jawab, keberanian, dan cara menghadapi masalah. Mario Manuhutu, Psikolog Anak, memperingatkan bahwa tanpa figur ayah, anak sering kali mencari panutan dari orang dewasa lain di sekitarnya. Namun, tidak semua figur tersebut memberikan pengaruh positif.

“Risikonya, anak bisa terjerat dalam hubungan yang tidak sehat (*toxic relationship*) atau kehilangan batasan diri (*personal boundaries*),” jelas Mario.

Kisah Penyintas Fatherless: “Sulit Mengambil Keputusan”

Putri (25), seorang ibu muda yang pernah mengalami *fatherless*, membagikan pengalamannya. Menurutnya, ketidakhadiran ayah memengaruhi kemampuannya dalam mengambil keputusan, baik dalam karir maupun kehidupan pribadi.

“Susah membedakan mana yang terbaik untuk diri sendiri. Syukur sekarang ada suami yang bisa diajak diskusi,” kata Putri.

Baca juga: [Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)

Orangtuanya bercerai saat ia masih SMA, tetapi peran ayah sudah hilang sejak ia duduk di bangku SMP. “Ayah tidak pernah mengobrol atau mengantar sekolah lagi sejak SD. Nafkah pun berhenti saat SMP,” kenangnya.

Kini, sebagai ibu dari seorang balita, Putri berkomitmen memberikan pola asuh yang lebih baik. “Aku ingin anakku merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Suami dan aku sepakat menjalankan peran ini bersama,” ujarnya.

Langkah Mengurangi Dampak Fatherless

Untuk mengatasi masalah ini, Devie menyarankan beberapa solusi, seperti:
– Jam kerja fleksibel bagi ayah agar bisa lebih terlibat dalam pengasuhan.
– Cuti orangtua dan akses penitipan anak yang terjangkau.
– Pengasuhan virtual, seperti video call rutin atau mengerjakan tugas sekolah bersama secara daring.

“Stigma bahwa pengasuhan hanya tugas ibu harus diubah. Tanpa perubahan pola pikir ini, *fatherless* akan terus terjadi,” tegas Devie.

Mario menambahkan, penting bagi orangtua dan anak untuk mendapatkan bantuan psikologis. “Terapi bersama bisa membantu orangtua belajar pola asuh yang lebih baik,” katanya.

Terakhir, ia mengingatkan, menjadi ayah bukan sekadar hadir secara fisik. “Jadi ayah itu mudah, tapi menjadi ayah yang baik butuh proses belajar terus-menerus.”

Baca juga: [Waspada, Anak Perempuan yang Fatherless Mudah Dimanfaatkan Laki-laki](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tips Bijak Menghadapi Anak yang Suka Gonta-ganti Warna Kamar Tidur

Orangtua Perlu Bijak Hadapi Keinginan Anak Ganti Warna Kamar Perubahan selera anak terhadap warna kamar tidur adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang mereka. Orangtua disarankan untuk merespons dengan tenang…

Miss Jerman & Islandia Mundur dari Miss Universe 2025: Fakta Mengejutkan di Baliknya!

Dua wakil negara Eropa memutuskan untuk mundur dari kontes Miss Universe 2025 yang sedang berlangsung di Bangkok, Thailand. Diana Fast, Miss Universe Jerman 2025, dan Helena O’Connor, Miss Universe Islandia…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

7 Tips Atur AC Mobil Saat Hujan Biar Kaca Jernih & Nyaman Berkendara

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 0 views
7 Tips Atur AC Mobil Saat Hujan Biar Kaca Jernih & Nyaman Berkendara

Bezzecchi Taklukkan MotoGP Portugal 2025, Marquez Puas di Posisi Kedua

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 0 views
Bezzecchi Taklukkan MotoGP Portugal 2025, Marquez Puas di Posisi Kedua

Marc dan Alex Márquez Kuasai Puncak Klasemen MotoGP 2025 Usai Seri Portugal!

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 0 views
Marc dan Alex Márquez Kuasai Puncak Klasemen MotoGP 2025 Usai Seri Portugal!

Soeharto Pantas Dijuluki Pahlawan Nasional, Ini Alasannya!

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 4 views
Soeharto Pantas Dijuluki Pahlawan Nasional, Ini Alasannya!

Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Picu Kecaman dari Aktivis

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 5 views
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Picu Kecaman dari Aktivis

Bahlil Luncurkan Lapangan Padel Terkini, Strategi Golkar Gaet Generasi Muda Milenial

  • By Admin
  • November 10, 2025
  • 4 views
Bahlil Luncurkan Lapangan Padel Terkini, Strategi Golkar Gaet Generasi Muda Milenial