Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Bukan Selalu Pertanda Buruk, Ini Penjelasannya
Konflik dalam hubungan asmara kerap dianggap sebagai tanda bahaya. Namun, menurut psikolog Mark Travers, berselisih paham dengan pasangan tidak selalu berarti hubungan bermasalah. Justru, yang menentukan sehat atau tidaknya sebuah hubungan adalah cara kedua belah pihak menyikapi perbedaan tersebut.
Kapan Konflik Berubah Menjadi Red Flag?
Travers mengingatkan bahwa perselisihan bisa berubah menjadi pertanda buruk jika diselesaikan dengan cara yang merusak. Ia merujuk pada konsep *”Four Horsemen”* dari John Gottman dan Julie Gottman, yang mencakup:
- Kritik yang bersifat menyerang karakter pasangan
- Penghinaan atau merendahkan
- Sikap defensif yang menolak tanggung jawab
- Stonewalling atau mengabaikan pasangan sepenuhnya
Bagaimana Konflik Justru Memperkuat Hubungan?
Di sisi lain, perbedaan pendapat bisa menjadi batu loncatan untuk hubungan yang lebih kuat jika ditangani dengan bijak. Kuncinya adalah:
– Saling menghormati meski tidak sepemikiran
– Mendengarkan aktif tanpa memotong pembicaraan
– Fokus pada perilaku, bukan menyerang kepribadian
– Berusaha memahami sudut pandang pasangan
Dengan pendekatan ini, perselisihan justru bisa memperdalam ikatan dan membangun komunikasi yang lebih baik antara kedua belah pihak.





