Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

0 0
Read Time:1 Minute, 33 Second

Menunjukkan kebanggaan diri lewat *flexing* bisa terlihat normal, tapi hati-hati jika sudah kelewatan. Psikolog Klinis Maria Fionna Callista mengungkapkan, selama masih terkendali, *flexing* adalah hal yang manusiawi. Namun, ketika berubah jadi kebutuhan konstan untuk validasi, inilah saatnya waspada.

“Jika dilakukan berlebihan sampai sulit dikendalikan, itu tanda bahaya. Apalagi jika muncul rasa gelisah dan ketergantungan pada pujian orang lain,” jelas Fionna dalam wawancara dengan Kompas.com (3/9/2025). Tanpa respons yang diharapkan, seseorang bisa merasa tidak berharga.

Kapan *Flexing* Mulai Berbahaya?

Awalnya, *flexing* mungkin sekadar berbagi pencapaian. Tapi saat berubah jadi kebiasaan tak terkontrol, ini bisa jadi alarm. Fionna menyebut ciri utamanya adalah kegelisahan dan dorongan kuat untuk selalu diakui.

“Ketika tidak mendapat validasi, muncul rasa tidak aman, rendah diri, dan kecemasan. Itu gejala awal gangguan perilaku,” tegasnya. Tekanan ini bisa mengikis kepercayaan diri, membuat seseorang merasa tak bernilai tanpa pengakuan orang lain.

Dari Kebiasaan ke Kecanduan

*Flexing* berlebihan bisa berkembang jadi kecanduan. Pelaku mungkin terus memposting konten demi perhatian, bahkan menunjukkan sikap narsistik. “Misalnya, selalu butuh pujian sampai merendahkan orang lain,” ujar Fionna. Dampaknya tidak hanya personal, tapi juga merusak hubungan sosial.

Efek pada Lingkungan Sekitar

Tak hanya pelaku, orang lain pun bisa terkena imbasnya. Lingkungan sosial menjadi tidak nyaman ketika *flexing* diiringi sikap sulit menerima kritik. “Perlu dievaluasi seberapa jauh perilaku ini menyimpang dan mengganggu,” kata Fionna. Jika orang sekitar mulai risih, artinya *flexing* sudah melewati batas.

Meski berpotensi memicu gangguan psikologis, Fionna mengingatkan untuk tidak melakukan *self-diagnose*. “Jangan asal menebak. Konsultasikan ke profesional,” pesannya.

Kunci Utama: Kesadaran Diri

Menurut Fionna, kunci pencegahannya adalah refleksi. “Tanyakan pada diri: Apakah ini sudah mengganggu? Apakah orang lain merasa tidak nyaman?” Dengan mengenali batas, seseorang bisa menilai apakah *flexing*-nya masih sehat atau justru merugikan.

*Flexing* di media sosial tidak selalu negatif. Namun, jika jadi satu-satunya sumber harga diri, ini bisa berujung pada masalah psikis yang serius.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

4 Rahasia Kuatkan Hubungan ala Taylor Swift & Travis Kelce dari Pakar

Kisah Cinta Taylor Swift dan Travis Kelce: Rahasia Hubungan yang Kuat Tanpa Drama Pasangan selebritas Taylor Swift dan Travis Kelce terus menjadi sorotan, bukan hanya karena status mereka sebagai publik…

3 Jebakan Pengasuhan Anak yang Sering Terlewat, Orangtua Wajib Tahu!

Mengasuh Anak: Waspadai 3 Pola Pengasuhan yang Tanpa Sadar Menjebak Menjadi orangtua adalah perjalanan penuh tantangan. Meski sudah dibekali pengetahuan dan pengalaman, tak jarang kita terjebak dalam kebiasaan pengasuhan yang…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

4 Rahasia Kuatkan Hubungan ala Taylor Swift & Travis Kelce dari Pakar

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
4 Rahasia Kuatkan Hubungan ala Taylor Swift & Travis Kelce dari Pakar

3 Jebakan Pengasuhan Anak yang Sering Terlewat, Orangtua Wajib Tahu!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
3 Jebakan Pengasuhan Anak yang Sering Terlewat, Orangtua Wajib Tahu!

Ahli Ungkap Alasan Stres Bisa Picu Kenaikan Berat Badan – Ini Penjelasannya!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Ahli Ungkap Alasan Stres Bisa Picu Kenaikan Berat Badan – Ini Penjelasannya!

Tragis! Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk Usai Oleng di Pasar Minggu

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Tragis! Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk Usai Oleng di Pasar Minggu

Ansor Bangun 80 Posko Khusus Serap Aspirasi Publik Pasca Pertemuan dengan Prabowo

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Ansor Bangun 80 Posko Khusus Serap Aspirasi Publik Pasca Pertemuan dengan Prabowo

Bus Transjakarta Tabrak Toko di Setiabudi, Diduga Akibat Pengemudi Tidak Fokus

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Bus Transjakarta Tabrak Toko di Setiabudi, Diduga Akibat Pengemudi Tidak Fokus