
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas durasi tarif khusus transportasi publik sebesar Rp 80, yang semula hanya berlaku pada 17 Agustus, menjadi dua hari penuh, yaitu 17–18 Agustus 2025. Kebijakan ini diambil dalam rangka menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sekaligus mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa perpanjangan waktu ini bertujuan memberi kesempatan lebih luas bagi warga merayakan kemerdekaan sambil mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. “Dengan memperpanjang menjadi dua hari, kami ingin masyarakat bisa menikmati momen bersejarah ini sekaligus mendukung mobilitas yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Menurut Syafrin, tarif simbolis Rp 80 bukan sekadar angka peringatan, melainkan bentuk nyata ajakan untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang terjangkau, berkelanjutan, dan mengutamakan kepentingan publik.
Rute Transportasi dengan Tarif Spesial
Tarif Rp 80 berlaku untuk beberapa layanan berikut:
- Seluruh layanan Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek)
- MRT Jakarta
- LRT Jakarta pada rute Velodrome–Pegangsaan Dua
Pembayaran dapat dilakukan menggunakan berbagai metode, seperti:
– Kartu uang elektronik (E-Money Mandiri, Flazz BCA, TapCash BNI, Brizzi BRI)
– Kartu multi-manfaat (Kartu JakLingko, KMT, JakCard)
– Aplikasi digital (JakLingko dan MyMRTJ)
Sementara itu, layanan transportasi yang sudah gratis sebelumnya—seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan program sosial lainnya—tetap beroperasi tanpa perubahan tarif.
Pemprov DKI menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun budaya transportasi publik yang lebih baik. “Kami berharap perayaan 80 tahun kemerdekaan tidak hanya menggelorakan semangat kebangsaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen terhadap transportasi umum yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Syafrin.
Dengan tarif istimewa ini, diharapkan lebih banyak warga beralih ke angkutan umum, sehingga dapat menekan kemacetan, polusi, serta beban biaya transportasi selama perayaan kemerdekaan.