Perceraian dan Kesejahteraan Emosional: Bukan Akhir, Tapi Awal yang Baru
Menurut Winona Lalita R., M.Psi., Psikolog, perceraian sering kali dianggap sebagai tanda kegagalan dalam hubungan. Namun, sebenarnya, keputusan ini bisa menjadi langkah menuju pemulihan dan kebahagiaan yang lebih baik—tergantung pada bagaimana kondisi hubungan sebelum perpisahan terjadi.
1. Dampak Perceraian Bergantung pada Kondisi Sebelumnya
- Hubungan Tidak Sehat: Jika sebelumnya penuh konflik atau tekanan, perceraian justru bisa meringankan beban mental dan membuka jalan bagi kesejahteraan yang lebih baik.
- Hubungan yang Cukup Baik: Sebaliknya, jika hubungan relatif harmonis, perceraian mungkin menimbulkan rasa kehilangan, penyesalan, atau kekosongan yang lebih dalam.
2. Perceraian Bukan Sekadar Kegagalan
Pisah bisa menjadi bentuk kesadaran diri untuk melindungi kesehatan mental, terutama jika hubungan sudah tidak aman atau merusak. Ini sering kali menjadi pilihan terakhir setelah berbagai upaya perbaikan tidak membuahkan hasil.
3. Proses Pemulihan Pasca-Perceraian
Setelah perceraian, seseorang perlu beradaptasi dengan kehidupan baru. Kesejahteraan emosional sangat dipengaruhi oleh:
- Kemampuan menerima perubahan.
- Memaafkan diri sendiri dan pasangan.
- Belajar dari pengalaman untuk tumbuh lebih baik.
Intinya, dampak perceraian bersifat sangat personal. Dinamika hubungan sebelumnya dan cara seseorang menghadapi perubahan menjadi penentu utama bagaimana hidup mereka berlanjut setelah keputusan ini.







