
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Paru: Kemajuan Pengobatan yang Mengubah Nasib
Dahulu, diagnosis kanker paru sering kali dianggap sebagai vonis mengerikan. Namun, dunia medis kini mencatat lompatan besar dalam pengobatan, membawa angin segar bagi pasien. Berkat terapi modern, harapan hidup penderita kanker paru meningkat signifikan, bahkan untuk kasus stadium lanjut.
Terapi Modern yang Mengubah Permainan
Menurut dr. Akhil Chopra dari Oncocare Cancer Centre Singapura, pendekatan pengobatan kini lebih personal dan efektif. “Dengan terapi target dan imunoterapi, pasien stadium lanjut bisa bertahan hidup bertahun-tahun—sesuatu yang sulit dicapai hanya dengan kemoterapi konvensional,” ujarnya dalam temu media di Jakarta (29/8/2025).
Pilihan Pengobatan Berdasarkan Stadium
Stadium Awal: Operasi sebagai Solusi Utama
Pada kanker paru stadium awal, di mana tumor masih terbatas di paru, operasi menjadi pilihan terbaik. Teknologi terkini memungkinkan prosedur lebih presisi dengan sayatan minimal, seperti penggunaan alat robotik untuk mengangkat tumor kecil.
Stadium Dua: Kombinasi Operasi dan Kemoterapi
Ketika sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar paru, operasi tetap bisa dilakukan. “Peluang sembuh besar jika dikombinasikan dengan kemoterapi,” jelas dr. Chopra. Namun, pada stadium tiga, penyebaran yang lebih luas membuat operasi lebih menantang.
Stadium Empat: Fokus pada Kualitas Hidup
Meski kanker sudah bermetastasis ke organ lain, pengobatan modern tetap bisa mengendalikan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Terapi Lanjutan Pasca-Operasi
Tak jarang, dokter menyarankan terapi tambahan setelah pengangkatan tumor untuk mencegah kekambuhan. “Sekitar 15-20% kasus bisa muncul kembali,” ungkap dr. Chopra. Pilihan terapinya tergantung jenis kanker:
– Tanpa mutasi genetik: Kemoterapi 4 siklus, meningkatkan kesembuhan 5%.
– Dengan mutasi (seperti EGFR): Terapi target berbentuk tablet yang lebih efektif.
Jika operasi tidak memungkinkan, kombinasi radiasi, kemoterapi, atau imunoterapi sering menjadi solusi.
Imunoterapi dan Terapi Target: Revolusi Pengobatan
Kedua terapi ini menjadi andalan baru:
– Terapi target: Menyerang mutasi spesifik (contoh: EGFR atau ALK) dengan efek samping minimal.
– Imunoterapi: Memanfaatkan sistem imun pasien untuk melawan kanker, diberikan melalui suntikan setiap 3-4 minggu.
Deteksi Dini Kunci Kesembuhan
Meski pengobatan semakin canggih, dr. Chopra menekankan pentingnya deteksi dini, terutama bagi kelompok berisiko tinggi:
– Perokok aktif/pasif.
– Terpapar polusi udara atau asbes.
– Riwayat keluarga dengan kanker paru.
Gejala yang perlu diwaspadai:
– Batuk berkepanjangan.
– Batuk berdarah.
– Sesak napas.
– Penurunan berat badan drastis.
“Kanker paru memang mematikan, tetapi jika terdeteksi sejak dini, peluang sembuh sangat tinggi,” tegasnya.
Dengan terus berkembangnya inovasi medis, perjalanan melawan kanker paru kini tidak lagi sepenuhnya gelap. Setiap kemajuan membawa secercah harapan bagi pasien untuk hidup lebih lama dan lebih baik.