
Tertawa dan Kesehatan Jantung: Benarkah Ada Hubungannya?
Banyak yang percaya bahwa tertawa baik untuk kesehatan jantung, selain olahraga, pola makan seimbang, dan tidur cukup. Namun, apakah klaim ini benar secara medis?
Menurut dr. Aditya Agita Sembiring, Sp.JP(K) dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta Barat, belum ada bukti ilmiah langsung yang menyatakan tertawa secara spesifik menyehatkan jantung. Namun, tertawa bisa membantu mengurangi stres, yang merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung.
### Stres dan Dampaknya pada Jantung
Stres ternyata memiliki kaitan erat dengan kesehatan jantung. Ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan, tekanan darah bisa meningkat, memicu hipertensi yang berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke.
Selain itu, stres juga memicu peningkatan hormon adrenalin dalam tubuh. Hormon ini dapat menekan zat-zat bermanfaat bagi jantung, seperti hormon estrogen pada perempuan yang berperan dalam melancarkan pembuluh darah. Jika pembuluh darah tersumbat, risiko serangan jantung pun meningkat.
“Kita mengenal penyakit spesifik bernama *Takotsubo Syndrome* atau *Broken-heart Syndrome*. Misalnya, seseorang yang mengalami patah hati ekstrem bisa mengalami gagal jantung. Namun, ketika stresnya terkelola, jantung bisa kembali normal,” jelas dr. Aditya.
### Apa Itu *Broken-heart Syndrome*?
dr. Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D dalam tulisannya di situs Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa *broken-heart syndrome* atau sindrom patah hati terjadi ketika stres emosional atau fisik yang ekstrem memengaruhi fungsi jantung. Bagian tertentu jantung membesar dan melemah, sementara bagian lain tetap berfungsi normal atau bahkan lebih aktif.
Sindrom ini pertama kali ditemukan di Jepang pada 1990 dan dinamai Takotsubo karena bentuk jantung yang menyerupai perangkap udang tradisional Jepang. Penyebab utamanya adalah pelepasan hormon adrenalin dan hormon stres lainnya saat seseorang mengalami tekanan emosional hebat, seperti kehilangan orang tercinta atau peristiwa bahagia yang terlalu mengguncang.
“Pada beberapa orang, terutama wanita lanjut usia, kondisi ini bisa menyebabkan melemahnya otot jantung sementara dengan gejala mirip serangan jantung,” tulis dr. Dito.
Meski banyak pasien pulih dalam hitungan minggu, sindrom ini tidak boleh dianggap sepele. Komplikasi seperti gangguan irama jantung, gagal jantung, hingga kematian mendadak bisa terjadi dalam kasus yang jarang.
### Kesimpulan
Tertawa mungkin tidak secara langsung menyembuhkan penyakit jantung, tetapi kemampuannya dalam mengurangi stres bisa menjadi langkah pencegahan yang baik. Mengelola stres dengan cara sehat, termasuk melalui humor, penting untuk menjaga jantung tetap berfungsi optimal.