
Arab Saudi dan Qatar Lolos ke Piala Dunia 2026, Format Kualifikasi Menuai Kritik
Dua raksasa sepak bola Timur Tengah, Arab Saudi dan Qatar, resmi mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 setelah menjuarai grup masing-masing dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Namun, keberhasilan mereka diwarnai protes seputar ketidakadilan format pertandingan yang dinilai memberi keuntungan berlebih bagi tuan rumah.
Hasil Pertandingan Penentu
Arab Saudi harus puas bermain imbang 0-0 melawan Irak, sementara Qatar menang tipis 2-1 atas Uni Emirat Arab. Hasil ini cukup untuk mengantarkan kedua tim ke putaran final, berkat posisi mereka sebagai pemuncak grup.
Keuntungan Tuan Rumah Jadi Sorotan
Status sebagai tuan rumah grup memberikan Arab Saudi dan Qatar sejumlah fasilitas, termasuk jadwal pertandingan yang lebih longgar. Pelatih Irak, Graham Arnold, tak sungkan menyuarakan ketidakpuasan:
- Waktu istirahat tim tuan rumah mencapai enam hari, sementara lawan seperti Indonesia dan Irak hanya mendapat tiga hari jeda antar-laga.
- Penjadwalan padat memaksa Timnas Indonesia, misalnya, bertanding melawan Arab Saudi (9 Oktober) dan Irak (12 Oktober) dalam selang waktu singkat.
Keadilan Kompetitif Dipertanyakan
Kritik serupa dilontarkan pengamat sepak bola Yudi Guntara. Menurutnya, FIFA dan AFC abai terhadap prinsip keadilan kompetitif, terutama terkait durasi pemulihan pemain. “Tiga hari istirahat untuk laga level internasional jelas tidak ideal. Standar minimal seharusnya empat hingga lima hari,” ujarnya.
Meski lolos dengan prestasi gemilang, jalan Arab Saudi dan Qatar ke Piala Dunia 2026 tetap menyisakan debat tentang perlunya evaluasi format kualifikasi di masa mendatang.