
Timnas Norwegia siap berjumpa dengan Israel dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang. Namun, lebih dari sekadar pertandingan sepak bola, laga ini akan menjadi ajang aksi kemanusiaan. Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF) mengumumkan seluruh keuntungan dari pertandingan tersebut akan disalurkan untuk membantu korban krisis di Gaza.
Norwegia saat ini tergabung di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Israel, Italia, Estonia, dan Moldova. Presiden NFF, Lise Klaveness, menyatakan keputusan ini diambil sebagai respons atas situasi kemanusiaan di Gaza yang dinilai tidak mendapat perlakuan adil dari Israel.
“Kami ingin mengalokasikan hasil penjualan tiket kepada organisasi kemanusiaan yang bekerja langsung di lapangan, menyelamatkan nyawa dan memberikan bantuan darurat,” tegas Klaveness.
Pertandingan akan digelar di Stadion Ullevaal, Oslo, dengan penjualan tiket dimulai pekan depan. Namun, kapasitas stadion yang biasanya menampung 26.000 penonton dikabarkan akan dikurangi sekitar 3.000 tiket demi alasan keamanan. Kekhawatiran muncul terkait kedatangan ribuan suporter Israel yang berpotensi memicu ketegangan. NFF telah berkoordinasi dengan UEFA dan kepolisian setempat untuk memastikan keamanan selama laga berlangsung.
Respons Israel ke Norwegia
Federasi Sepak Bola Israel (IFA) merespons langkah Norwegia dengan meminta agar Oslo juga mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Mereka juga memastikan dana sumbangan tidak disalurkan ke organisasi yang dianggap terkait dengan terorisme atau isu kontroversial lainnya.
Sejak Oktober 2023, Israel terpaksa menggelar pertandingan kandang di luar negeri akibat masalah keamanan. Pada Maret lalu, mereka kalah 2–4 dari Norwegia dalam laga yang digelar di Hungaria. Saat ini, Norwegia memimpin klasemen Grup I dengan keunggulan 6 poin atas Israel dan 9 poin di atas Italia.
Italia Desak Israel Disanksi
Federasi Pelatih Sepak Bola Italia (AIAC) sebelumnya telah mendesak UEFA dan FIFA untuk memberikan sanksi sementara kepada Israel. Dalam surat terbuka, AIAC menegaskan bahwa dunia sepak bola tidak boleh berdiam diri menyaksikan korban jiwa di kalangan pelatih, pemain, dan ofisial akibat konflik di Gaza.
“Rasa sakit masa lalu tidak boleh mengaburkan hati nurani dan kemanusiaan siapa pun,” tulis AIAC.
Italia akan menghadapi Israel pada 8 September di Hungaria dan kembali bertanding di kandang sendiri pada 14 Oktober di Udine. Wakil Presiden AIAC, Giancarlo Camolese, menegaskan bahwa sepak bola harus mengambil sikap tegas terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.