
YouTuber Timothy Ronald Bikin Geger dengan Pernyataan Kontroversial Soal Gym
Timothy Ronald, seorang konten kreator, ramai diperbincangkan setelah mengeluarkan pernyataan mengejutkan tentang orang yang rutin berolahraga di gym. Dalam live streaming bersama Bigmo, ia menyebut bahwa penggemar gym cenderung “bodoh” atau “berotak kosong”.
*”Menurut gue, orang yang suka nge-gym sampai badannya besar-besar, enggak mungkin sepintar itu. Orang pinter pasti enggak suka, karena lu cuma ngebentot doang, maksa kan, otaknya kosong,”* ujarnya.
Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari netizen, banyak yang mempertanyakan dasar pemikiran Timothy.
Dokter Bongkar Kesalahan Persepsi Soal Gym
Menanggapi hal ini, dr. Inarota Laily, Spesialis Kedokteran Olahraga, menjelaskan bahwa anggapan gym hanya tentang angkat beban adalah pemahaman yang keliru.
*”Pendapat Timothy bahwa gym cuma soal angkat beban itu tidak akurat. Faktanya, gym menyediakan berbagai jenis latihan, mulai dari kardio seperti treadmill dan sepeda statis, hingga yoga dan pilates,”* jelas dr. Laily saat dihubungi Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa latihan di gym bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk kekuatan, kebugaran, atau fleksibilitas. *”Bedanya, gym itu indoor, tapi sebenarnya latihan serupa juga bisa dilakukan di luar ruangan,”* tambahnya.

Latihan Beban Tidak Harus Ekstrem
Menurut dr. Laily, kemungkinan besar pernyataan Timothy muncul karena pengalaman pribadi yang kurang tepat saat mencoba latihan beban.
*”Kalau dia merasa tidak kuat saat pull up, itu bukan berarti latihan beban buruk. Latihan beban bisa disesuaikan dengan kemampuan, bahkan justru membantu meningkatkan kekuatan dan mencegah cedera,”* tegasnya.
Latihan Beban Justru Tingkatkan Fungsi Otak
Bertolak belakang dengan klaim Timothy, dr. Laily menyebut bahwa latihan beban justru bermanfaat bagi kecerdasan.
*”Penelitian menunjukkan bahwa latihan beban dapat meningkatkan fungsi kognitif, terutama pada lansia. Ini juga membantu keseimbangan dan koordinasi gerak,”* ungkapnya.
Latihan ini merangsang neuroplasticity, kemampuan otak untuk beradaptasi, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi dan memori. Namun, ia menyarankan agar latihan beban dikombinasikan dengan kardio untuk hasil optimal.
*”WHO merekomendasikan 150 menit kardio per minggu, dengan dua sesi latihan beban. Keduanya saling melengkapi, bukan untuk dipertentangkan,”* paparnya.
Ia menegaskan bahwa anggapan “orang gym bodoh” adalah kesimpulan yang tidak berdasar. Setiap jenis olahraga memiliki manfaatnya masing-masing, tergantung pada tujuan dan cara pelaksanaannya.
*”Yang penting adalah melakukannya dengan benar dan konsisten. Baik kardio maupun latihan beban sama-sama penting untuk kesehatan fisik dan mental,”* tutup dr. Laily.