Tingkatkan Mutu Gizi & Keamanan Pangan untuk Masyarakat

0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta: Pakar Sarankan Survei dan Studi Jangka Panjang

Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan ternama, menyarankan agar pemerintah melakukan survei berkala untuk mengevaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta. Menurutnya, survei ini perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk penerima manfaat, orang tua, guru, hingga penyedia layanan.

“Survei kepuasan konsumen penting dilakukan secara rutin untuk memastikan program berjalan optimal,” ujar Tjandra, seperti dilaporkan *Antara* pada Minggu (10/8/2025). Selain itu, ia juga merekomendasikan studi kohort atau penelitian observasional untuk mengukur dampak MBG dalam jangka panjang.

Empat Aspek Utama yang Perlu Dievaluasi

Studi tersebut, jelas Tjandra, harus mencakup empat aspek kunci: gizi, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. “Studi kohort membutuhkan waktu beberapa tahun agar hasilnya akurat, tetapi pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis dan ilmiah,” tambah mantan Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara ini.

Capai 8 Juta Penerima dalam Enam Bulan

Hingga Juli 2025, program MBG telah berjalan selama enam bulan dengan jumlah penerima hampir mencapai 7 juta orang—lebih banyak dari populasi Singapura yang berkisar 5,9 juta. Angka ini bahkan terus meningkat, dengan catatan penerima menembus 8 juta per awal Agustus 2025.

Mengingat program telah berjalan setengah tahun, Tjandra menilai evaluasi mendesak dilakukan untuk memastikan pelaksanaannya sesuai standar global. Ia mengacu pada panduan *World Food Program* (WFP) yang mencakup lima komponen utama: penyediaan makanan bergizi, literasi gizi, suplementasi, aktivitas fisik, serta dukungan lingkungan sekolah.

Fokus pada Kualitas Gizi dan Keamanan Pangan

Tjandra menekankan dua hal krusial dalam pelaksanaan MBG: kualitas gizi dan keamanan pangan. Untuk gizi, ia menyarankan penerapan prinsip “Isi Piringku” sebagai pedoman gizi seimbang. Sementara itu, keamanan pangan harus dijaga sejak pemilihan bahan baku hingga penyajian makanan kepada siswa.

Dengan pendekatan ini, program MBG diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak, tetapi juga membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tidur Siang Ternyata Pengaruhi Kesehatan Mental, Netizen Ramai Berdebat

Video TikTok Jadi Sorotan: Kebiasaan Tidur dan Dukungan Keluarga di Mata Publik Sebuah video pendek di TikTok mengundang perhatian jutaan orang setelah membahas kebiasaan tidur dan peran keluarga dalam mendukung…

Dosen IPB Beberkan Alasan Ubi Picu Kentut dan Kelompok yang Perlu Kurangi Makan

Mengapa Ubi Bikin Perut Kembung? Ini Penjelasan Ilmiahnya Banyak orang merasakan perut kembung dan sering buang gas setelah makan ubi. Ternyata, hal ini bukan sekadar mitos, melainkan ada alasan sains…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Wajib Bayar Royalti Saat Nyanyi atau Putar Lagu di Nikahan & Ultah? Simak Penjelasan Perancang UU Hak Cipta!

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 0 views
Wajib Bayar Royalti Saat Nyanyi atau Putar Lagu di Nikahan & Ultah? Simak Penjelasan Perancang UU Hak Cipta!

100% untuk Kemajuan Bangsa

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 0 views
100% untuk Kemajuan Bangsa

Indonesia dan Peru Sepakati Kerja Sama Ekonomi Strategis IP-CEPA untuk Perdagangan Bebas

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 0 views
Indonesia dan Peru Sepakati Kerja Sama Ekonomi Strategis IP-CEPA untuk Perdagangan Bebas

Ketua DPD Serukan Perlindungan Negara dengan Militer Tangguh

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 1 views
Ketua DPD Serukan Perlindungan Negara dengan Militer Tangguh

Pengawasan Ketat Dibutuhkan

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 0 views
Pengawasan Ketat Dibutuhkan

Ancaman terhadap Rasa Keadilan Masyarakat?

  • By Admin
  • August 11, 2025
  • 1 views
Ancaman terhadap Rasa Keadilan Masyarakat?