
Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 Soroti Pentingnya Layanan Kesehatan Jiwa di Tengah Krisis
Tanggal 10 Oktober 2025 akan menjadi momen penting bagi dunia untuk kembali mengingat betapa krusialnya kesehatan mental, terutama dalam situasi bencana dan darurat. Tema tahun ini, “Akses Layanan Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat”, menggarisbawahi urgensi dukungan psikologis di tengah berbagai krisis global, mulai dari konflik bersenjata hingga dampak perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan.
Kesehatan Mental Bukan Sekadar Kemewahan, Melainkan Kebutuhan Mendesak
Menurut dr. Andri Sp.KJ, psikiater terkemuka, akses ke layanan kesehatan jiwa harus dipandang sebagai hak dasar, bukan sesuatu yang bersifat tambahan. “Paparan berkelanjutan terhadap berita-berita negatif dan situasi krisis dapat memicu tekanan emosional yang berat,” ujarnya. Tanpa penanganan tepat, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi gangguan mental yang lebih serius.
Peran Dukungan Psikososial dan Pelatihan Pertolongan Pertama Psikologis
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut menekankan pentingnya intervensi dini melalui dukungan psikososial untuk mencegah trauma berkepanjangan. Salah satu rekomendasi utama adalah pelatihan “psychological first aid” bagi petugas darurat, agar mereka mampu memberikan bantuan dasar bagi korban bencana atau konflik.
Puskesmas sebagai Ujung Tombak Layanan Kesehatan Jiwa
Tidak hanya di tingkat darurat, penguatan layanan kesehatan mental di fasilitas dasar seperti Puskesmas juga menjadi fokus utama. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya membangun ketahanan nasional, memastikan masyarakat memiliki akses mudah ke penanganan kesehatan jiwa tanpa harus menunggu hingga kondisinya memburuk.
Dengan meningkatnya kesadaran akan isu ini, diharapkan lebih banyak pihak dapat berkolaborasi untuk menciptakan sistem kesehatan mental yang inklusif dan responsif di berbagai situasi krisis.