Mantan Mendag Bersikukuh Tak Ada Kerugian Negara

0 0
Read Time:1 Minute, 6 Second

Di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, mantan Menteri Perdagangan (2015-2016) Thomas Trikasih Lembong menyatakan belum menemukan bukti kesalahan atau kerugian negara dari kebijakan impor gula yang diambilnya. Pernyataan ini disampaikan menjelang tahap tuntutan pada Jumat (4/7/2025).

Pria yang akrab disapa Tom ini menegaskan dirinya sebagai figur yang selalu bertanggung jawab. “Bahkan banyak yang bilang saya justru mencari tanggung jawab,” ujarnya pada Selasa (1/7/2025).

Proses Pembuktian yang Ketat

Selama proses hukum berjalan, Tom mengaku telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh dokumen perkara. Ia mempelajari berulang kali berkas pemeriksaan saksi, dokumen audit BPKP, serta data pendukung lainnya.

“Saya teliti semua catatan saksi, verifikasi data, dan memeriksa laporan BPKP berkali-kali,” paparnya. “Tapi sampai detik ini, saya tidak menemukan indikasi kesalahan, pihak yang dirugikan, besaran kerugian, maupun waktu terjadinya kerugian tersebut.”

Keyakinan Tanpa Kesempurnaan

Di usia 54 tahun, Tom mengakui dirinya bukan manusia sempurna yang tak pernah salah. Namun khusus untuk kasus impor gula kristal mentah ini, ia yakin kebijakannya tepat.

Ketika pengacaranya bertanya apakah akan mengambil keputusan berbeda jika kembali ke masa lalu, Tom menjawab tegas: “Dengan pengetahuan yang sama, saya akan mengulangi keputusan yang persis sama.”

Bahkan ia menyatakan siap menghadapi konsekuensi hukum. “Jika kelak diberi amanah jabatan lagi, saya akan bertindak sama seperti yang saya lakukan dulu,” tandasnya, menegaskan prinsipnya dalam pengambilan kebijakan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

Susana Somali, pendiri Pejaten Shelter, mengisahkan betapa tempat penampungan hewan yang dirintisnya sejak 2009 telah mengalami transformasi luar biasa. Awalnya, fasilitas ini hanya mampu menampung 70 anjing dan kucing. Kini,…

Kisah Pejaten Shelter: Dari Tempat Kecil Jadi Pusat Penyelamatan Hewan Terlantar

Susana Somali, pendiri Pejaten Shelter, mengaku tak pernah menyangka tempat penampungan hewan yang dirintisnya tahun 2009 akan berkembang pesat seperti sekarang. Bermula dari kapasitas 70 ekor anjing dan kucing, kini…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Burnout Bukan Hanya Lelah Biasa: Ini Dampaknya pada Otak

Burnout Bukan Hanya Lelah Biasa: Ini Dampaknya pada Otak

Aturan Ideal Screen Time untuk Anak, Sesuaikan dengan Usia

Aturan Ideal Screen Time untuk Anak, Sesuaikan dengan Usia

Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

Pelatih Taiwan Tak Anggap Enteng Kekuatan Timnas Putri Indonesia

Pelatih Taiwan Tak Anggap Enteng Kekuatan Timnas Putri Indonesia

Durasi Ideal Screen Time untuk Anak Menurut Psikolog

Durasi Ideal Screen Time untuk Anak Menurut Psikolog

Kisah Pejaten Shelter: Dari Tempat Kecil Jadi Pusat Penyelamatan Hewan Terlantar

Kisah Pejaten Shelter: Dari Tempat Kecil Jadi Pusat Penyelamatan Hewan Terlantar