
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan dengan fokus pada peningkatan kompetensi pramudi. Berbagai langkah dilakukan untuk memastikan standar keamanan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga.
Peningkatan Kualitas Pramudi
Welfizon Yuza, Direktur Utama PT Transjakarta, menjelaskan bahwa sejumlah upaya telah dijalankan, mulai dari pembaruan sertifikasi berkala, pelatihan rutin, hingga pemberian sanksi tegas bagi pramudi yang melanggar aturan. Bahkan, sanksi terberat berupa pemecatan dan larangan bekerja sebagai pramudi Mikrotrans di operator manapun diberlakukan untuk menjaga disiplin.
Salah satu pramudi, Melinus Zagoto (49), mengawali kariernya sebagai sopir sejak 1997 setelah merantau dari Nias, Sumatera Utara, ke Jakarta. Kisahnya mencerminkan dedikasi para pramudi dalam memberikan layanan terbaik.
Program Penyegaran dan Pelatihan Rutin
Transjakarta juga menerapkan program refreshment untuk memastikan pramudi selalu mengikuti standar operasional prosedur (SOP). Pelatihan dilakukan secara bertahap agar para pramudi terbiasa memberikan pelayanan yang konsisten.
“Setiap tahun, pramudi mendapatkan jadwal pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka,” jelas Welfizon dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).
Evaluasi dan Dukungan Masyarakat
Meski layanan Mikrotrans JakLingko terus diperbaiki, Welfizon mengakui masih ada aspek yang perlu ditingkatkan. Ia menghargai masukan dari pelanggan dan konten perjalanan yang dibagikan warganet di media sosial.
Keberadaan Mikrotrans dinilai semakin vital karena menjangkau berbagai lokasi dan terintegrasi dengan layanan Transjakarta lainnya. Untuk memastikan transparansi, masyarakat didorong untuk menyampaikan keluhan atau saran terkait pelayanan.
“Jika mengalami ketidaknyamanan selama menggunakan layanan, silakan hubungi call center 1500-102 atau melalui akun media sosial Transjakarta,” pungkasnya.