
UEFA Siapkan Voting Penangguhan Israel dari Kompetisi Sepak Bola Internasional
Badan sepak bola Eropa, UEFA, sedang memproses rencana pemungutan suara untuk menangguhkan partisipasi Israel dalam turnamen sepak bola internasional. Menurut laporan Associated Press (AP) pada Kamis (25/9/2025), mayoritas dari 20 anggota Komite Eksekutif UEFA diperkirakan akan mendukung keputusan ini. Jika disetujui, tim nasional maupun klub asal Israel tidak akan diizinkan berlaga di kompetisi apa pun di bawah naungan UEFA.
Dampaknya, jadwal pertandingan internasional Israel bakal terganggu. Tim nasional putra mereka seharusnya melanjutkan kualifikasi Piala Dunia dalam dua minggu mendatang dengan menghadapi Norwegia dan Italia. Namun, jika larangan ini resmi berlaku, Israel akan kehilangan kesempatan untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Sikap FIFA Masih Belum Pasti
Sementara itu, belum jelas apakah FIFA akan mengikuti langkah UEFA. Federasi sepak bola dunia ini rencananya menggelar pertemuan Dewan di Zurich pada pekan depan. Dari 37 anggota Dewan FIFA, delapan di antaranya merupakan perwakilan UEFA. Hingga saat ini, FIFA enggan memberikan komentar terkait isu tersebut.
Faktor lain yang mungkin memengaruhi keputusan FIFA adalah hubungan dekat Presiden Gianni Infantino dengan mantan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, FIFA mendapat dukungan dari pemerintahan Trump untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2026. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS bahkan menyatakan akan berupaya mencegah segala bentuk pelarangan terhadap Israel di ajang Piala Dunia.
Desakan Global untuk Menjatuhkan Sanksi
Tekanan untuk melarang Israel dari kompetisi sepak bola internasional terus menguat dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini dipicu oleh protes terhadap operasi militer Israel di Gaza yang menimbulkan dampak kemanusiaan serius. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, baru-baru ini menyerukan agar Israel dikenai sanksi serupa dengan Rusia pasca-invasi ke Ukraina pada 2022.
Selain itu, tujuh pakar independen yang bekerja sama dengan Dewan HAM PBB juga mendesak FIFA dan UEFA untuk menangguhkan Israel dari seluruh turnamen internasional. UEFA sendiri telah menunjukkan sikap lebih tegas terhadap Israel. Dalam laga Piala Super Eropa di Udine, Italia, beberapa waktu lalu, spanduk bertuliskan “Stop Killing Children” dan “Stop Killing Civilians” terlihat saat Paris Saint-Germain menghadapi Tottenham.
Di sisi lain, pemerintah Israel berupaya keras mencegah langkah ini. Menteri Olahraga dan Kebudayaan Miki Zohar, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta Ketua Federasi Sepak Bola Israel Moshe Zuares disebut sedang bekerja intensif di balik layar untuk menghentikan upaya pengusiran Israel dari UEFA.
Baca juga: Sergio Busquets Ungkap Akan Pensiun dari Sepak Bola Usai MLS 2025
Baca juga: Rilis Lagu, Sergio Ramos Sindir Presiden Real Madrid Florentino Perez
Baca juga: Rapor Messi Saat Libas New York City FC, Rating Tertinggi dan Aktor Utama Kemenangan