Upaya Heroik Selamatkan Generasi Emas Indonesia

0 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, sebuah sekolah kecil berbahan papan kayu berdiri dengan penuh makna. Hanya dua guru yang setia mengajar di Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJa), memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui cerita dan dongeng—bukan sekadar teori kaku di kelas.

Di sini, pembelajaran tak melulu soal buku tebal atau papan tulis. Dongeng, cerita, dan tawa menjadi pintu masuk untuk membuka imajinasi dan mimpi anak-anak. Christina Induyanti, atau yang akrab disapa Iin (47), salah satu relawan, menjelaskan bahwa pengetahuan pertama kali diperkenalkan lewat kisah-kisah menarik.

Tujuannya sederhana: menciptakan kenyamanan dan menjadikan belajar sebagai aktivitas menyenangkan.

*”Awalnya, kami tidak memaksa mereka langsung belajar formal seperti memegang pensil atau menulis. Kami memperkenalkan buku lewat dongeng,”* ungkap Iin saat berbincang pada Sabtu (9/8/2025).

Awal Mula Berdiri

Bangunan SAAJa terbuat dari papan kayu kokoh, dihiasi warna-warni dan gambar hewan yang menambah semangat belajar. Tak jauh dari ruang kelas, terdapat area bermain untuk anak-anak.

Sekolah ini pertama kali hadir di Pengarengan, Jakarta Timur, pada tahun 2000. Farid Fakih, seorang aktivis, mendirikannya dengan nama Sekolah Rakyat Miskin (SRM). Awalnya, lembaga ini fokus pada pendistribusian bahan pangan di wilayah tersebut. Namun, keprihatinannya melihat anak jalanan yang tak mengenyam pendidikan mendorongnya untuk bertindak lebih jauh.

Farid mengajak relawan, termasuk Iin, untuk membantu memberikan pendidikan bagi anak-anak. Iin, yang masih aktif hingga kini, mengungkapkan bahwa Farid membayangkan masa depan suram jika anak-anak ini tidak diberi kesempatan belajar.

*”Pendidikan harus dimulai sejak usia dini, di masa golden age,”* tegas Iin.

Meski niatnya baik, upaya ini sempat ditolak warga. Keterbatasan ekonomi membuat orang tua lebih memprioritaskan kebutuhan harian. Bagi mereka, pendidikan belum bisa mengisi perut.

Namun, Iin dan kawan-kawan tak menyerah. Mereka mendekati warga dengan pendekatan fleksibel, seperti membuka kelas sore agar anak-anak yang bekerja tetap bisa belajar.

*”Kami yakinkan bahwa mereka bisa bekerja sekaligus belajar. Jadwalnya kami atur di sore hari,”* jelas Iin.

Kekuatan Dongeng

Metode bercerita masih menjadi andalan Iin di SAAJa cabang Setiabudi, Jakarta Selatan, yang berdiri sejak 2002. Sekolah ini dibuka untuk menjangkau lebih banyak anak jalanan di berbagai wilayah Jakarta.

*”Kami menarik minat mereka lewat cerita. Dari situ, baru kami kupas pelajarannya,”* kata Iin.

Lewat dongeng, Iin melihat anak-anak mulai betah di perpustakaan, meski belum lancar membaca. Mereka memegang buku sambil menunggu waktu belajar. Visi Iin sejalan dengan Farid: memastikan semua anak, termasuk dari keluarga prasejahtera, mendapat pendidikan layak sejak dini.

Kembali ke Jalan yang Sama

Setelah kepergian Farid, Iin sempat mencoba profesi lain. Namun, tekadnya untuk berkontribusi pada masyarakat membawanya kembali ke SAAJa.

*”Saya ingin hidup bermanfaat, dan saya punya waktu serta tenaga untuk dedikasikan di sini,”* ujarnya.

Kini, SAAJa Setiabudi dijalankan oleh Iin (sekaligus kepala sekolah dan guru TK A) serta Nunung (guru TK B). Selain kelas TK, setiap Sabtu mereka membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk siswa SD, SMP, dan SMA, dengan relawan mahasiswa sebagai pengajar.

Program bimbel dimulai tahun 2015, awalnya fokus pada bahasa Inggris.

*”Kami sadar pentingnya bahasa Inggris, sementara tidak semua SD mengajarkannya,”* jelas Iin.

Kini, bimbel mencakup berbagai mata pelajaran, tergantung keahlian relawan yang terlibat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Ketika Negara Abai Lindungi HAM Masyarakat Adat

Kisah Maba Sangaji: Ketika Hak Adat dan Alam Diabaikan Kasus warga adat Maba Sangaji mengungkap luka mendalam yang dialami masyarakat adat dalam perjuangan mempertahankan tanah leluhur dan lingkungan hidup mereka.…

Pramono Dorong Kota Tua Jadi Surga Kreatif bagi Seniman Indonesia

Jakarta akan segera menyambut babak baru dalam dunia seni dan budaya. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Langkah…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

5 Tips Dokter Ampuh Cegah Migrain Akibat Cuaca Panas yang Menyiksa

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
5 Tips Dokter Ampuh Cegah Migrain Akibat Cuaca Panas yang Menyiksa

Raul dan Trackhouse Racing Cetak Sejarah dengan Kemenangan Epik di MotoGP Australia!

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Raul dan Trackhouse Racing Cetak Sejarah dengan Kemenangan Epik di MotoGP Australia!

Bezzecchi Raih Podium Meski Dihukum Double Long Lap Penalty di Balapan Seru

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Bezzecchi Raih Podium Meski Dihukum Double Long Lap Penalty di Balapan Seru

PO Sinar Jaya Luncurkan Rute Eksklusif Bandung – Bali dengan Sleeper Bus Nyaman

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
PO Sinar Jaya Luncurkan Rute Eksklusif Bandung – Bali dengan Sleeper Bus Nyaman

6 Zodiak Paling Kompak & Harmonis: Pasangan yang Saling Mendukung Tanpa Syarat

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
6 Zodiak Paling Kompak & Harmonis: Pasangan yang Saling Mendukung Tanpa Syarat

Fakta dan Solusi

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Fakta dan Solusi