
Kabar Hoaks Vaksin MR Sebabkan Autisme Kembali Beredar, IDAI Tegaskan Aman dan Efektif
Isu tidak berdasar tentang vaksin campak-rubella (MR) yang diklaim memicu autisme kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini memicu keraguan di kalangan orang tua untuk memberikan imunisasi pada anak. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa klaim tersebut hanyalah mitos belaka tanpa bukti ilmiah. Justru, vaksin MR telah terbukti aman dan mampu mencegah penyakit campak serta rubella yang berpotensi mengancam nyawa.
### Asal Mula Hoaks Vaksin dan Autisme
Menurut Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI, isu ini bermula dari penelitian tidak valid pada akhir 1990-an. “Dulu ada riset yang mengaitkan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) dengan autisme. Namun, penelitian itu hanya melibatkan 12 anak, tidak memenuhi standar ilmiah, dan akhirnya ditarik dari jurnal. Bahkan, dokter yang mempublikasikannya dicabut izin praktiknya,” jelas Prof. Hartono dalam seminar media IDAI tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak, Rabu (27/8/2025).
Meski telah dibantah, informasi keliru ini terus menyebar dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
### Vaksin MR: Aman dan Memberi Perlindungan Optimal
Prof. Hartono menegaskan, vaksin MR yang digunakan di Indonesia mengandung virus campak dan rubella yang sudah dilemahkan. Dengan demikian, vaksin ini tidak menyebabkan penyakit serius, melainkan merangsang sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi.
Berikut efektivitas vaksin MR berdasarkan dosis pemberian:
– Dosis pertama (usia 9 bulan): Memberi perlindungan sekitar 85%.
– Dosis kedua (usia 18 bulan): Meningkatkan perlindungan hingga 95–97%.
– Dosis ketiga (kelas 1 SD, usia sekitar 7 tahun): Memperkuat imunitas jangka panjang.
“Imunisasi jauh lebih efektif mencegah campak dibandingkan mengandalkan kekebalan alami. Tanpa vaksin, risiko anak terkena penyakit dan komplikasinya sangat tinggi,” tegasnya.
### Dampak Serius Campak Jika Tidak Diimunisasi
Campak bukan penyakit ringan. Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, SpA(K), Ketua UKK Infeksi Penyakit Tropik IDAI, memperingatkan bahwa campak dapat menyebabkan komplikasi berat. “Penyakit ini bisa memicu pneumonia hingga radang otak, yang berisiko fatal terutama pada anak dengan gizi buruk atau daya tahan tubuh rendah,” ujarnya.
Selain itu, campak juga melemahkan sistem imun, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi lain.
### Lawan Hoaks, Lindungi Anak dengan Imunisasi
IDAI mengingatkan, menolak vaksinasi karena hoaks justru meningkatkan risiko wabah. Kasus campak masih ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi rendah.
“Orang tua harus memastikan anak mendapat imunisasi sesuai jadwal. Jangan terpengaruh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Prof. Hartono.
Dia menegaskan kembali bahwa vaksin MR tidak menyebabkan autisme. Klaim tersebut berasal dari penelitian yang sudah dibantah secara global. Sebaliknya, imunisasi MR adalah langkah penting untuk melindungi anak dari ancaman campak dan rubella.