
Gubernur DKI Soroti Tawuran di Manggarai yang Sengaja Diviralkan
Tawuran antarwarga kembali terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025). Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencurigai aksi tersebut sengaja direkam dan disebarluaskan di media sosial untuk menciptakan kesan bahwa konflik serupa kerap terjadi di wilayah itu.
Konten Tawuran Diduga Sengaja Dibuat Viral
Menurut Pramono, beberapa kasus tawuran belakangan ini tampak sengaja dijadikan konten untuk memancing persepsi negatif. “Kami menduga ada yang sengaja membuat video dan memviralkannya,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Meski tawuran memang menjadi persoalan sosial di Manggarai, penyebaran video melalui media sosial dinilai memperburuk dampaknya. Unggahan-unggahan tersebut memicu reaksi berlebihan dan menyebarkan keresahan dengan cepat.
Kolaborasi Aparat untuk Penanganan
Pemprov DKI Jakarta tak menampik bahwa fenomena ini sudah dimanfaatkan pihak tertentu untuk merusak citra wilayah. Pramono menegaskan, pemerintah akan bekerja sama dengan polisi, TNI, dan tokoh masyarakat guna mencegah tawuran terulang.
Selain itu, ia meminta aparat hukum menindak tegas pelaku pembuat dan penyebar konten tawuran. “Siapa pun yang terlibat harus dicari dan dikenai sanksi,” tegasnya.
Dampak Langsung di Lapangan
Bentrokan di bawah kolong Stasiun Manggarai pada Kamis sore lalu menyebabkan kemacetan parah di Jalan Sultan Agung. Bus Transjakarta dan kendaraan pribadi sempat terjebak, sementara sepeda motor terpaksa menyelip di antara mobil yang mengantre.
Bus Transjakarta Koridor 4D yang membawa awak media pun terkena imbasnya. Massa yang terlibat tawuran saling serang menggunakan petasan, memperkeruh suasana.
Upaya Pencegahan ke Depan
Pemprov DKI berkomitmen memperkuat koordinasi dengan aparat dan tokoh masyarakat guna mencegah konflik serupa. Langkah ini dianggap penting mengingat tawuran kerap terjadi menjelang malam di Manggarai.
“Kami akan menindak tegas pelaku pembuat konten tawuran karena ini bisa memperburuk situasi sosial,” pungkas Pramono.