Jadi orang yang merias Seks Pistols, Dame Vivienne Westwood, yang wafat pada Kamis dalam umur 81 tahun, sama dengan punk rock zaman 1970-an. Sebuah perlawanan yang masih tetap jadi keunikan seorang pendesain politik yang tidak menyesal yang menjadi satu diantara nama paling besar model Inggris.
“Vivienne Westwood wafat ini hari, dengan damai dan dikitari oleh keluarganya, di Clapham, London Selatan. Dunia memerlukan beberapa orang seperti Vivienne untuk mengubah jadi lebih baik,” kata rumah modenya di Twitter seperti dikutip Reuters.
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Pertama di Bulan Desember Ini
Tidak cuma diingat sebagai pendesain nyleneh berpenampilan punk rock, Westwood dikenal juga karena bela rakyat Palestina yang sampai sekarang dijajah Israel.
Di akhir Januari 2019 bersama 49 figur seni dan budaya Inggris yang lain, Westwood tanda-tangani surat yang minta BBC untuk menggagalkan liputan kontes lagu Eurovision di tahun itu karena diselenggarakan di Israel.
Surat yang dikeluarkan di Guardian, mengomentari Israel atas wargaannya di daerah Palestina. “Eurovision kemungkinan selingan enteng, tapi tidak dieksepsikan dari pemikiran hak asasi manusia – dan kami tidak bisa meremehkan pelanggaran struktural Israel pada hak asasi manusia Palestina,” bunyinya.
“BBC terlilit oleh piagamnya untuk ‘memperjuangkan kebebasan berekspresi’. Itu harus melakukan tindakan berdasar konsepnya dan menekan supaya Eurovision dipindah ke negara di mana kejahatan pada kebebasan itu tidak dilaksanakan.”
Beberapa budayawan inggris itu merayu beberapa aktris untuk boikot acara itu.
“Untuk tiap seniman yang mempunyai hati nurani, ini bisa menjadi kehormatan yang menyangsikan,” kata surat itu. “Mereka dan BBC harus menimbang jika Anda Putuskan bukan konsep yang diperlebar ke Palestina, yang tidak bisa ‘memutuskan’ untuk hapus wargaan militer Israel dan hidup bebas dari apartheid.”
BBC menyikapi dengan pengakuan, menggarisbawahi komitmennya untuk siarkan acara itu. “Kontes Lagu Eurovision bukan acara politik dan tidak memberikan dukungan pesan atau kampanye politik apa saja. Persaingan ini selalu memberikan dukungan nilai-nilai pertemanan, inklusi, toleran, dan keberagaman, dan kami percaya keterlibatan BBC tidak patut dipakai untuk argumen politik. Karenanya kami akan ambil sisi pada acara tahun ini. Negara tuan-rumah ditetapkan oleh ketentuan persaingan, bukan BBC.”
Kontes diselenggarakan di Israel susul kemenangan negara tersebut pada 2018, untuk lagu vokalis pop Netta, Toy. Pertama Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin kontes itu diselenggarakan di Yerusalem, tapi status kota itu dipermasalahkan, dengan Palestina mengeklaim daerah yang ditempati Israel sebagai ibukota prospektif di masa datang.
Tel Aviv selanjutnya jadi tuan-rumah kontes pada 18 Mei 2019. Beberapa penulis surat menjelaskan keputusan itu “tidak lakukan apa saja membuat perlindungan masyarakat Palestina dari perampokan tanah, penggusuran, penembakan, pukulan, dan yang lain oleh pasukan keamanan Israel”.