
Vape dan Ancaman Tersembunyi bagi Generasi Muda
Penggunaan vape atau rokok elektrik kian marak, terutama di kalangan remaja. Meski sering dianggap sebagai alternatif “lebih aman” daripada rokok tradisional, faktanya, vape menyimpan bahaya yang tidak boleh diabaikan—mulai dari risiko kesehatan hingga penyalahgunaan narkoba.
🔸 Tren Penggunaan Vape yang Kian Meluas
– Vape kini mudah ditemui di berbagai tempat, seperti kafe dan kampus, dengan pemakai dari beragam latar belakang.
– Klaim bahwa vape lebih sehat tidak sepenuhnya benar, karena kandungan cairannya bisa bervariasi, termasuk yang berbahaya.
🔸 Fakta Mencengangkan: Narkoba dalam Cairan Vape
Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan bahwa:
– 6,1% dari 326 sampel cairan vape mengandung narkotika, seperti:
– Ganja sintetis
– Etomidate
– Sabu (metamfetamina)
Temuan ini membuktikan bahwa vape bisa jadi sarana terselubung peredaran narkoba.
🔸 Remaja: Kelompok Paling Rentan
Faktor-faktor yang membuat remaja mudah terjerumus:
– Rasa ingin tahu tinggi
– Tekanan pergaulan (peer pressure)
– Kurangnya kesadaran akan bahaya cairan vape
Dampak kesehatan yang mengintai:
– Kecanduan
– Gangguan fungsi otak permanen
– Penurunan prestasi akademik
– Depresi
– Ketergantungan lebih cepat dibanding ganja biasa
🔸 Larangan dan Regulasi di Berbagai Negara
– Malaysia: Pelajar pingsan usai menghisap vape berisi ganja sintetis.
– Singapura: Memberlakukan larangan total dengan sanksi berat.
– Indonesia: Masih memperbolehkan penjualan, tapi akan diperketat mulai Juli 2026.
🔸 Perdagangan Ilegal di Media Sosial
– Cairan isi ulang vape kerap dicampur narkoba dan diperjualbelikan secara online.
– Malaysia menjadi salah satu sumber penyelundupan ke Indonesia.
🔸 Langkah Solutif yang Bisa Diambil
– Beralih ke sistem vape sekali pakai untuk minimalkan penyalahgunaan.
– Kolaborasi industri dan penegak hukum untuk pengawasan lebih ketat.
– Regulasi tegas diperlukan agar Indonesia tidak mengulang masalah yang terjadi di negara lain.
🔸 Inti Pesan: Waspadai Setiap Hisapan
Vape bukan sekadar pengganti rokok—ia bisa menjadi gerbang menuju kecanduan narkoba, khususnya bagi remaja. Tanpa pengendalian yang serius, generasi muda berisiko kehilangan masa depan hanya karena asap yang menggiurkan.